Pernikahan Ibas dan Aliya
Kisah Penghulu Ibas-Aliya (1)
Sekira Agustus, Muhtar dikagetkan dengan kedatangan urusan rumah tangga Istana Cipanas, dan pejabat Urusan Agama Islam Kementerian
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman dan Prawira Maulana
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Rubi Aliya Rajasa tak cukup dikenal baik oleh Muhtar, yang hidup di Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Muhtar hanya tahu putra-putri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu, dari pemberitaan karena tak lama lagi akan melangsungkan pernikahan akbar.
Sekitar Agustus, Muhtar dikagetkan dengan kedatangan urusan rumah tangga Istana Cipanas, dan pejabat Urusan Agama Islam Kementerian Agama. Mereka membawa surat rekomendasi pernikahan Edhie dan Aliya yang akan dilangsungkan di Cipanas. Sontak Muhtar kaget. Pasalnya, KUA Kecamatan Cipanas akan menjadi saksi pencatatan nikah keduanya.
Muhtar yang tak lain Kepala KUA Kelurahan Cipanas ini akan dipercaya sebagai penghulu dalam akad nikah kedua mempelai. Ditemui di rumahnya, belakang Wisma Kompas Gramedia, Muhtar mengaku siap mendapat kepercayaan ini. "Saya akan memberikan terbaik untuk pernikahan nanti. Ini buat kebaikan Indonesia juga," ujar Muhtar merendah.
Muhtar mengakui, kedua mempelai yang akan dinikahkan nanti berbeda dari biasanya. Tak lama setelah Ibas-Aliya didaftarkan, Dirjen URAIS Kementerian Agama memanggilnya. Muhtar pun datang menghadap pimpinannya di Jakarta. Tak lain untuk menjalani tes sebelum akad nikah diberlangsungkan.
"Empat kali saya datang ke Jakarta. Mungkin itu tes ya. Bagi saya itu bukan saja untuk pernikahan nanti, tapi bekal bermanfaat bagi saya ke depan," ujar alumnus UIN Sunan Gunung Jati, Bandung ini. Bagi Muhtar, pernikahan Ibas-Aliya yang akan ditanganinya sebagai takdir dari yang di atas. "Saya mencari mardotillah."
