Kamis, 2 Oktober 2025

Teror Bom Buku

Otak Bom Buku, Pepi Fernando Sidang Perdana di PN Jakbar

Otak perencanaan aksi teror bom buku dan bom Serpong, Pepi Fernando akan menjalani sidang perdana di PN Jakbar Kamis (3/11/2011)

zoom-inlihat foto Otak Bom Buku, Pepi Fernando Sidang Perdana di PN   Jakbar
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Anggota Gegana Brimob memeriksa paket yang dicurigai berisi rangkaian bom di halaman komplek Kantor Berita 68H, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (17/3/2011). Setelah diperiksa paket langsung dibawa oleh Gegana markas Brimob.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otak perencanaan aksi teror bom buku dan bom Serpong, Pepi Fernando akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat (Jakbar), Kamis (3/11/2011). Dalam sidang perdana ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan membacakan surat dakwaan kepada pelaku terorisme tersebut.

"Hari ini sidang perdana Pepi Fernando di PN Jakarta Barat," kata Penasehat Hukum Pepi, Asludin Hatjani melalui pesan singkat.

Pepi berasal dari Sukabumi, Jawa Barat dan berdomisili di Jalan Seruni 2, Blok C-E nomor 14, Perumahan Harapan Indah, Bekasi. Pepi ditangkap polisi pada Kamis (21/4/2011) pagi, di Merduati, Banda Aceh, bersama dua tersangka teroris lainnya Joko dan F.

Pepi juga seorang sutradara film. Satu-satunya film yang pernah disutradarainya adalah film dokumenter tentang tsunami Aceh berjudul "Dalam Dekapanku".

Pepi, menurut Polri, merakit sendiri bom buku dan bom yang ditanamnya di pipa Perusahaan Gas Negara (PGN) di Serpong, dekat Gereja Christ Cathedral. Kemampuan merakit bom, didapatnya dari buku dan internet.

Kepolisian sempat menyatakan diduga kelompok yang dipimpin Pepi Fernando alias M Romi alias Ahyar, seorang pria lulusan UIN Syarif Hidayatullah Ciputat itu, terlibat dalam membuat dan mengirimkan sejumlah bom buku di Jakarta dan sekitarnya pada 15 dan 16 Maret 2011.

Selain itu temuan bom rakitan di Kota Wisata Cibubur,  Gunung Putri, Bogor, pada 18 Maret 2011, rangkaian bom di Jalan Raya Puspitek pada 25 Maret 2011, ledakan bom di dekat Gereja Christ Cathedral, Serpong, pada 21 April 2011, rencana pengeboman di jalur keluar pintu tol Jagorawi, flyovre Cawang UKI, dan temuan bom tabung di bawah jembatan BKT Cakung Jakarta Timur.

Aksi teror berupa bom buku itu ditujukan ke kantor KBR 68H Utan Kayu, Jakarta Timur, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen (Pol) Gories Mere, kediaman artis Ahmad Dhani dan ke kediaman Ketua Umum Partai Patriot Yapto S Soerjosumarno.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved