Bom Bunuh Diri Cirebon
Sebelum Salat, Saksi Yakin Pelaku Muhammad Syarif
Saksi Zaenuddin mengaku sempat yakin jika orang berjaket yang menerobos barisan saf salat Jumat di Masjid Adz-Zikro, Kompleks

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Saksi Zaenuddin mengaku sempat yakin jika orang berjaket yang menerobos barisan saf salat Jumat di Masjid Adz-Zikro, Kompleks Mapolresta Cirebon, pada 15 April 2011 lalu adalah Muhammad Syarif.
"Saya mengetahui dalam hati kayak Muhammad Syarif. Kebetulan setelah kasus pengrusakan alfamart, dia satu (majlis) talim dengan Musola," ujar Zaenuddin dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Tangerang, Rabu (2/11/2011).
Zaenuddin bersaksi untuk empat terdakwa dugaan terorisme bom bunuh diri Cirebon yakni Ahmad Basuki, Musola, Arief Budiman, dan Andri Siswanto. Zaenuddin adalah anggota Reskrim Polresta Cirebon. Saat kejadian, ia berdiri tepat di belakangan saf Muhammad Syarif.
Bagi Zaenuddin, Muhammad Syarif bukan wajah asing. Pasalnya ia pernah menangani pengrusakan Alfamart yang memajang minuman keras, yang dilakukan kelompok Muhammad Syarif. Karena aksi mereka, beberapa orang ditangkap. Ikut dalam pengrusakan itu adalah Musola.
Setelah bom meledak, Zaenuddin mengira ada konsleting listrik. Asap tebal berwarna putih memenuhi ruangan masjid. Tak lama ledakan terjadi, Zaenuddin langsung keluar melalui jendela masjid. Suasananya kalang kabut. Tapi Zaenuddin masih penasaran dengan muasal ledakan.
"Setelah keluar ada yang teriak bom, dan saya penasaran masuk ke dalam ternyata ada yang tergeletak di atas karpet yaitu Muhammad Syarif," terang Zaenuddin. Akibat ledakan itu, puluhan orang mengalami luka serius karena terkena serpihan mur, kaca dan bom.