Bom Bunuh Diri Solo
Pelaku Bom Solo dan Cirebon Bermodal Cekak
Mantan anggota Jamaah Islamiyah Nasir Abbas mengungkapkan pelaku pemboman di Solo dan Cirebon hanya bermodal nekat dan dana cekak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan anggota Jamaah Islamiyah Nasir Abbas mengungkapkan pelaku pemboman di Solo dan Cirebon saat ini hanya modal nekat dan dana yang cekak.
Sebagaimana suporter bola yang nekat naik atap kereta api demi menonton tim pujaannya, demikian juga dengan pelaku bom saat ini yang hanya bermodal nekat demi melampiaskan amarah dan hawa nafsunya.
"Mereka operasi dengan dana cekak dan minim. Hanya bermodalkan dana di kantong. Mereka patungan untuk ngebom, dan sudah begitu saja," ujar Nasir, Rabu (28/9/2011) di Papa Rons Park Royale Jakarta Selatan.
Menurutnya karena tak ada perencanaan matang dan modal cekak itulah daya ledak teror bom saat ini tak lagi sedahsyat saat masih dibawah kepemimpina DR Azhari ataupun Noordin M Top.
"Noordin itu dalam setiap operasinya memakai sistem deliberate operation. Artinya operasi tersebut direncanakan dalam waktu yang panjang, ada survey mendalam, dan perlu dana besar untuk biaya akomodasi, biaya pindah-pindah, dan biaya transport," ucapnya.
Nasir menjelaskan teror bom saat masa Noordin bisa berdaya ledak besar tentu karena didukung oleh dana yang besar. Dulu itu ada Hambali yang bertugas mencari dana, dan tidak seperti teror bom saat ini.
"Teror bom sekarang ini dinamakan hesti operation. Artinya operasi tiba-tiba yang melihat peluang seketika sehingga tidak perlu rencana panjang dan dana apa adanya. Tidak ada target jelas dan hanya meluapkan kemarahan," ucapnya.