Bom Bunuh Diri Solo
Warga Tolak Jenazah Hayat Dimakamkan di Astanalanggar
Warga Desa Astanalanggar, tidak memperkenankan jenazah Hayat dikuburkan di pemakaman umum.

Laporan Wartawan Tribun Jabar Agung Yulianto Wibowo
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Warga Desa Astanalanggar, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, tidak memperkenankan jenazah Hayat dikuburkan di pemakaman yang ada di desa yang merupakan perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah tersebut.
Kepala Desa Astanalanggar, Gurotin Mas'ud mengatakan, dirinya langsung mengambil langkah melakukan pertemuan dengan tokoh agama setempat pada Senin (26/9/2011) malam. Pertemuan itu dilakukan setelah diduga pelaku bom bunuh diri di Solo pada Minggu (25/9/2011) siang adalah Hayat.
"Bahasanya bukan penolakan. Tapi warga tidak berkenan kalau Hayat dimakamkan di pemakaman Desa Astanalanggar. Alasannya adalah masalah keamanan," ujarnya ketika ditemui di kantor Desa Astanalanggar, Selasa (27/9/2011) siang.
Dia menambahkan, warga menyarankan sebaiknya jenazah dikuburkan di Jakarta dengan pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Zikra, yang ada di Mapolres Cirebon Kota, Syarif pada 15 April lalu.
Kapolsek Losari, Komisaris Polisi, LA Siregar menambahkan, pascapengumuman pelaku pemboman di Solo adalah Hayat, pihaknya langsung meningkatkan keamanan di Desa Astanalanggar. Peningkatan keamanan itu juga akan melibatkan warga sekitarnya.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Koramil setempat. Kami akan meningkatkan pengawasan dengan melakukan patroli. Semua untuk kondusifitas di desa," ujarnya