Bom Bunuh Diri Solo
Yosepa Hayat Cs Belajar Bom di Ambon
Pengamat Intelijen Dynno Chressbon menyebut aksi bom bunuh diri Achmad Yosepa Hayat hanya mengandalkan iman darurat setelah berlatih di Ambon.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Intelijen Dynno Chressbon menyebut aksi bom bunuh diri Achmad Yosepa Hayat alias Hayat alias Rahardjo alias Achmad Abu Daud bin Daud menunjukkan kelompok-kelompok fardiah terorisme mulai bertaji di Indonesia. Kendati hanya mengandalkan iman darurat, aksi kelompok fardiah ini terbilang berbahaya.
"Kelompok fardiah ini memang dibentuk lebih kecil. 3-4 orang dengan imam darurat, mereka diperbolehkan untuk beraktivitas," kata Dynno Chressbon di Jakarta, Senin (26/9/2011).
Ia menyebut, aksi mereka terbilang berbahaya lantaran pernah mengeyam pertempuran saat pecah konflik di Ambon. "Mereka belajar bom ini di Ambon," ujarnya.
Hayat sendiri masuk dalam lima daftar buronan yang diburu Tim Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri, selain Mochammad Syarif pengebom bunuh diri di masjid adzikra.
Empat orang tersisa yang masih menjadi incaran Densus adalah Nanang Irawan alias Nang Ndut alias Gndutt alias Ndut, Heru Komarudin, Yadi al Hasan alias Abu Fatikh alias Vijay alias Yadi, dan Beni Asri.