Bom Bunuh Diri Solo
Polres KP3 Siagakan 300 Personel di Pelabuhan Tanjung Priok
Jajaran Polda Metro Jaya terus berupaya melakukan peningkatan pengamanan di wilayahnya setelah ledakan bom bunuh diri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Jajaran Polda Metro Jaya terus berupaya melakukan peningkatan pengamanan di wilayahnya setelah ledakan bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo, Minggu (25/9/2011) sekitar pukul 10.55 WIB. 300 personel kepolisian dari Kepolisian Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) diturunkan untuk mengamankan pelabuhan Tanjung Priok.
"Untuk antisipasi, kita tingkatkan kewaspadaan di objek-objek vital seperti Pelabuhan Tanjung Priok dengan melibatkan 300 personel atau 2/3 dari kekuatan Polres KPPP," terang Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Asep Safrudin kepada wartawan, Senin (26/9/2011).
Tiga Polsek yang berada dibawah Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Polsek Sunda Kelapa, Polsek Kalibaru, dan Polsek Muara Baru ikut pula melakukan pengamanan. Pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup untuk mengantisipasi adanya penumpang yang membawa benda-benda yang berbahaya.
"Pemeriksaan terhadap penumpang terus dilakukan sebagai rangkaian dari pengamanan keributan di Ambon sebelumnya, itu tetap kita lakukan. Pemeriksaan penumpang kita lakukan dengan detector dan manual," kata dia.
Jelas Kapolres dalam sehari dua sampai tiga kapal berangkat dan berlabuh di Tanjung Priok. "Sejauh ini belum ditemukan adanya gangguan keamanan terhadap penumpang kapal," ungkapnya.
Selain didukung dari Polsek-polsek sekitar, Polres KPPP juga mendapat bantuan porsenil dari Brimob Polda Metro Jaya. Satu kompi Brimob yang bersenjata api laras panjang dan Satuan K-9 (anjing pelacak disiagakan. "Pengamanannya tidak hanya di pelabuhan, tetapi juga di PLTU yang menjadi objek vital," kata Kapolres mengakhiri pembicaraan.