Penangkapan Pejabat Kemennakertrans
Muhaimin Harap Kasus Suap Tak Hambat Program Kemnakertrans
Mennakertrans Muhaimin Iskandar berharap kasus suap tak menghambat pelaksanaan program Kemnakertrans.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Muhaimin Iskandar berharap kasus suap yang mewarnai program percepatan pembangunan infrastruktur daerah transmigrasi di 19 Kabupaten di seluruh Indonesia tak menghambat pelaksanaan program tersebut. Pascaterkuaknya praktek suap menyuap itu, Muhaimin memang sedikit khawatir dengan kelangsungan program tersebut.
"Kalau ini enggak jalan kasihan juga buat daerah transmigrasi," ujar Kapus Humas Kemennakertrans Suhartono mengutip curhatan Mennakertrans Muhaimin Iskandar, saat dihubungi, Sabtu (10/9/2011).
Menurut Kemennakertrans, daerah transmigrasi butuh peradaban mereka terangkat. Nah, program ini adalah salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan itu.
"Kalau ini berjalan dengan baik. Ini akan jadi hal yang sangat baik bagi daerah transmigrasi. Katakan misalnya kawasan itu sebelumnya enggak bertuan, jalan-jalannya rusak atau malah enggak ada akses jalan, jadi mandiri," tuturnya.
Terkait program pembangunan daerah transmigrasi, untuk tahun 2011 ini, Kemennakertrans sebenarnya mendapatkan alokasi dana hinggaRp 1,3 triliun. Tapi itu dirasa masih kurang. Oleh karenanya, mereka mengajukan lagi permintaan dana Rp 500 miliar, khusus untuk program yang diwarnai kasus suap itu. Kemennakertrans bersyukur usulan mereka itu tak bertepuk sebelah tangan.
"Dengan adanya kucuran Rp 1,5 miliar ini lagi, ini sebenarnya sesuatu hal yang fantastis," imbuhnya.
Muhaimin sendiri sudah mengintruksikan anak buahnya agar tetap fokus melaksanakan tugas mereka mengangkat harkat, martabat dan peradaban daerah transmigrasi. Muhaimin, khususnya, menginstruksikan anak buahnya agar tetap fokus menyukseskan program percepatan pembangunan infrastruktur daerah transmigrasi meski dua pejabat Kemennakertrans telah "mengotorinya" dengan praktek suap. "Kinerja jangan terganggu. Harus terus berjalan," ujarnya seperti dituturkan Suhartono