Minggu, 5 Oktober 2025

Penangkapan Pejabat Kemennakertrans

Pagi Ini Muhaimin Iskandar Sambangi DPR

Munculnya angka Rp 500 miliar itu membuat DPR kaget

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Yudie Thirzano
zoom-inlihat foto Pagi Ini Muhaimin Iskandar Sambangi DPR
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mennakertrans Muhaimin Iskandar, pagi ini, Kamis (08/09/2011) akan memenuhi undangan DPR, dalam hal ini Komisi IX DPR untuk memberikan penjelasan terkait kasus suap di kementeriannya.

"Kita panggil Muhaimin untuk menjelaskan kasus suap Kemennakertrans. Saya tawarkan panggil Menteri pukul 10.00 WIB. Kebetulan Komisi IX ada Panja Transmigrasi dan sekalian ada kasus ini dan menjadi pansus transmigrasi sekalian," ujar Ketua Komisi IX DPR RI FPDIP, Ribka Tjiptaning.

Diberitakan sebelumnya, dalam kasus ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan tiga orang yang diduga melakukan serah terima uang terkait pencairan dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) bidang transmigrasi di 19 Kabupaten tahun 2011. Proyek itu senilai Rp 500 miliar yang merupakan anggaran dari APBN-P tahun 2011.

Ribka kaget mendengar jumlah proyek anggaran sebanyak itu. Dengan alasan, APBN-P tahun 2011 untuk Kemennakertrans hanya dianggarkan sebesar Rp 270 miliar.

"Sebenarnya APBN-P (Kemenakertrans) hanya dapat Rp 270 miliar, tapi kok tiba-tiba muncul Rp 500 miliar. Itu kan pelecehan terhadap budgeting, Kemennakertrans mitra kita dan karenanya Komisi IX harus tahu. Saya juga sudah tanya perwakilan Komisi IX di Banggar, tapi dia juga tidak tahu," kata Ribka.

Munculnya angka Rp 500 miliar itu membuat DPR kaget. Badan POM saja lanjut Ribka Tjiptaning, tidak diberi informasi. Tapi, ada 500 (miliar rupiah) nyelonong itu pasti mengejutkan. Karena itu, Komisi IX DPR memandang penting untuk meminta keterangan dari Muhaimin Iskandar untuk memperjelas semuanya.

"Kalau ada kasus yang menimpa anak buah, seharusnya Muhaimin tahu. Saya telepon Humas Kemenakertrans pun tidak diangkat. Dirjennya juga demikian, karena banyak yang diganti. Sehingga yang baru belum sempat dihubungi," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved