Ramadhan 2011
Per 24 Agustus, Penukaran Uang Receh Mencapai Rp 54,3 T
Enam hari menjelang Lebaran, arus warga menukarkan uang pecahan kecil masih tampak ramai dilakukan warga di pos penukaran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam hari menjelang Lebaran, arus warga menukarkan uang pecahan kecil masih tampak ramai dilakukan warga di pos penukaran uang di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Kamis (25/8/2011) siang.
Berdasarkan data Bank Indonesia terakhir, per Rabu (24/8/2011), penukaran uang receh telah mencapai Rp 54,3 triliun. Angka ini sudah mencapai sekitar 88,5 persen dari dana yang disiapkan sebesar Rp 61 triliun.
"Penukaran uang pecahan kecil sebanyak Rp 54,3 triliun," jelas Deputi Direktur Pengedaran Uang BI Adnan Djuanda saat ditemui di pos penukaran uang pecahan di lapangan IRTI Monas, Jakarta.
Sebelumnya, saat memasuki pekan kedua ramadan, penukaran uang receh, mencapai Rp 21 triliun. "Disiapkan Rp 61 triliun. Hingga pekan kedua ini, outflow sudah mencapai Rp 21 triliun," ungkapnya, saat itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa angka ini tumbuh sebesar 30,3 persen dari periode sama tahun lalu, dimana hingga hari ke-24 ramadan sebelumnya, uang pecahan kecil yang dikeluarkan BI hanya mencapai Rp 41,7 triliun.
"Kenaikan ini menunjukkan cermin kemakmuran masyarakat. BI memperkirakan realisasi tidak melebihi proyeksi sejauh ini," terangnya menjelaskan kenaikkan penukaran uang pecahan kecil.
Pantauan Tribunnews.com, bahwa masyarakat lebih banyak melakukan penukaran uang pecahan Rp 10 ribu ke bawah.
Saat dimintai keterangan, seorang warga yang baru saja menukarkan uangnya, Yulli mengatakan bahwa dirinya baru saja menukarkan uang sebanyak Rp 1 juta dengan pecahan Rp 5.000, dan Rp 10.000. "Ya uang pecahan ini untuk jaga-jaga waktu lebaran mudik ke kampung," jelasnya yang langsung meninggalkan Tribunnews.com.
Baik pula bagi para penukar uang pecahan kecil berhati-hati menukarkan uang receh untuk mencegah terjadinya peredaran uang palsu. Seperti pernah disampaikan Adnan sebelumnya, warga dihimbau untuk menukarkan uangnya di tempat resmi penukaran yang telah disediakan BI atau perbankan.
"Hati-hati dalam menerima uang palsu. Per Juni uang palsu ditemukan enam lembar dari satu juta lembar uang asli jadi menukarkannya di tempat resmi saja," ujarnya.