Ramadhan 2011
Redam Laju Inflasi dengan Operasi Pasar
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), potensi inflasi ketika puasa dan Idul Fitri tidak akan lebih dari satu persen.
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), potensi inflasi ketika puasa dan Idul Fitri tidak akan lebih dari satu persen. Meskipun sampai dengan semester I tahun ini I laju inflasi masih tergolong rendah, namun tetap harus diwaspadai oleh berbagai pihak, terlebih menjelang lebaran akhir bulan Agustus ini.
Anggota Komisi VI DPR Mustafa Kamal mengatakan puncak inflasi kemungkinan akan terjadi menjelang lebaran nanti karena terjadi peningkatan konsumsi masyarakat.
“Lonjakan permintaan menjelang Lebaran tidak bisa dihindari karena perubahan pola konsumsi yang sudah menjadi kultur masyarakat kita”, ujar Kamal dalam pers rilisnya kepada wartawan, Senin (23/8/2011).
Untuk itu Kamal mendesak Pemerintah untuk dapat meredam laju inflasi dengan Operasi Pasar.
“Pemerintah juga perlu melakukan operasi pasar sebagai salah satu cara untuk meredam kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan seminggu sebelum Lebaran tiba”, jelas Kamal yang juga merupakan Ketua Fraksi PKS DPR RI ini
Kamal melihat meskipun harga cabai saat ini sedang turun, namun secara umum terjadi kenaikan harga pangan yang dapat mendorong tekanan inflasi menjadi tinggi. Apalagi ditambah dengan harga minyak dunia yang kembali meningkat. Jika kenaikan harga minyak dan harga pangan meningkat secara bersamaan, maka dikhawatirkan akan mendongkrak inflasi nasional.
Sebagai contoh, harga beras untuk kualitas umum dan termurah pada bulan Juli mengalami kenaikan 5%-7% dari posisi bulan sebelumnya. Kenaikan harga bahan pangan utama ini pada pekan kedua bulan Agustus sekitar 2% dari level bulan lalu.
Namun dalam kesempatan tersebut, ditemukan pula produk-produk impor seperti buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah telah banyak beredar di pasar Kramatjati yang notabene sebagai Pasar Induk bagi produksi pertanian lokal nasional.
“Seharusnya pemerintah memperketat izin impor terhadap ketiga produk tersebut untuk melindungi kepentingan petani lokal Indonesia” kritik Kamal disela-sela operasi pasar.” Lanjut Ketua DPP PKS Bidang Kebijakan Publik ini.
Kamal juga mendesak Pemerintah untuk berperan aktif menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok khususnya di pasar domestik. Hal ini bisa menjaga tekanan inflasi yang terlalu tinggi.
“Pemerintah harus memiliki strategi jitu untuk menjaga stabilitas harga, jangan sampai kejadian yang sama terulang dari tahun ke tahun,” pungkas Legistlator dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I ini.