Istri Perwira Polisi Dibunuh
Polisi Curiga Bercak Darah Milik Pembunuh Istri Perwira
Mabes Polri telah mendengar kabar dugaan keterlibatan AKBP Mindo Tampubolon, dalam pembunuhan istrinya
Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri telah mendengar kabar dugaan keterlibatan Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Mindo Tampubolon, dalam pembunuhan istrinya, Putri Mega Umboh (25). Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam, langsung menghubungi Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal), Divisi Propam Mabes Polri, Brigjen Pol Budi Wasweso, saat Tribunnews.com menanyakan kasus ini di Mabes Polri, Selasa (26/7/2011), kemarin.
Dari apa yang disampaikan Budi melalui telepon genggamnya itu, Anton mengatakan Propam Mabes Polri telah memanggil dan memeriksa Mindo. Dalam pemeriksaan, Mindo menyangkal terlibat pembunuhan terhadap istri tercintanya. "Dia (Mindo) enggak ngaku. Tapi, pemeriksaan suaminya masih belum selesai," kata Anton.
Menurut Anton, pemeriksaan tak berhenti kendati Mindo telah menyangkalnya. Karenanya, dimungkinkan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Polda Kepri. Seperti diketahui, jenazah Putri Mega Umboh ditemukan dengan kondisi mengenaskan di hutan telaga Punggur, Batam, Minggu (26/6/2011), lalu.
Anton menegaskan, tidak serta merta Mindo terlibat dalam kasus pembunuhan istrinya, kendati dia telah diperiksa oleh tim Propam. Kasus ini perlu didalami lagi, termasuk pemeriksaan terhadap saksi dan tujuh orang tersangka yang lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka. "Belum tentu (Mindo terlibat). Sekarang masih diperiksa saksi-saksi yang menguatkan bahwa pelakunya ini. Perlu dibuktikan saja. Sekarang tim (Propam) dikerahkan untuk kerja keras menelusuri ini," tandasnya.
Untuk mencari titik terang mengungkap otak pelaku pembunuhan Putri ini, kepolisian melakukan autopsi terhadap jenazah Putri di Lampung. "(Mindo terlibat) hanya dugaan saja. Makanya dicek. Jenazah (Putri) hari ini juga diautopsi," ujarnya.
Selain itu, kepolisian juga tengah memeriksa bercak darah yang ditemukan di satu ruangan rumah Mindo atau tempat kejadian perkara (TKP). Bercak darah tersebut diperiksa ke Laboratorium dan forensik, karena diketahui bukan milik korban.
"Ada tiga lokasi yang terdapat bercak darah. Nah, yang salah satu lokasinya, ternyata berbeda. Bercak darah dikirim ke Puslabfor, diperiksa dulu, apakah identik dengan pelaku? Darah itu kita temukan di satu tempat yang darahnya berbeda dengan korban," ungkapnya.