Muktamar PPP
Dua Alasan Muktamar VII PPP Digelar di Bandung
Pemilihan Kota Bandung sebagai tempat Muktamar VII PPP, menurut Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA), dilakukan bukan tanpa alasan
Editor:
Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Muktamar VII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Kota Bandung merupakan muktamar PPP yang pertama kali digelar di luar Jakarta. Pemilihan Kota Bandung sebagai tempat Muktamar VII PPP, menurut Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA), dilakukan bukan tanpa alasan.
Setidaknya ada dua alasan utama partai berlambang Kakbah ini menggelar muktamar di Kota Bandung. Pertama, tutur SDA dalam sambutannya dalam pembukaan Muktamar VII di Sasana Budaya Ganesha Minggu (3/7/2011), adalah sejarah penetapan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden di Sabuga pada 15 April 2009.
"Dalam pencalonannya bersama Bapak Boediono, ternyata Bapak Presiden Yudhoyono berhasil merebut kemenangan dalam satu putaran. Kami ingin dari Bandung inilah PPP akan menjadi partai pemenang tiga besar dalam Pemilu 2013," ujar SDA, yang disambut riuh rendah tepukan hadirin.
Alasan kedua adalah adanya sejarah Konferensi Asia Afrika 1955 yang digelar di Kota Bandung. Kala itu, kata SDA, Presiden Soekarno mencanangkan lahirnya Asia dan Afrika baru dengan pidatonya "Let's New Asian-African Reborn" atau lahirlah negara Asia dan Afrika yang baru.
"Demikian pula di Bandung ini saya bertekad 'Let's New PPP Reborn' atau Lahirlah PPP Baru," katanya.
Dengan PPP baru, kata SDA, diharapkan akan ada kader-kader PPP yang menjadi teladan dan panutan bagi orang lain.