Balada TKW di Negeri Arab
Patrialis Akbar Hati-hati Cermati Dugaan Sihir TKW Sumartini
Menkumham Patrialis Akbar menegaskan pemerintah Indonesia belum menerima kabar tentang eksekusi hukuman mati terhadap TKW, Sumartini.
.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar menegaskan pemerintah Indonesia belum menerima kabar tentang eksekusi hukuman mati terhadap TKW, Sumartini binti Manaungi Galisung (33).
"Tadi saya mencoba koordinasi dengan Dubes Arab Saudi. Melalui orang beliau sampai hari ini tidak ada informasi mengenai hukumam mati untuk Sumartini," kata Patrialis di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (1/7/2011).
Informasi yang didapat adalah bahwa Sumartini kini sedang mengajukan banding di Pengadilan setempat yang dituduh menggunakan ilmu sihir untuk melenyapkan anak majikan. Dan justru Sumartini akan khatam Alquran pada tanggal 3 Juli mendatang.
"Sampai hari ini, tadi siang saya komunikasi dan juga konfirmasi dengan Menteri Luar, tidak ada informasi hukuman itu," ujarnya.
Namun demikian, mantan Komisi III DPR RI ini tidak menampik Sumartini terjerat hukum dengan dugaan ilmu sihir. "Informasinya memang sihir. Tapi justru itu kita harus sangat hati-hati dalam memberikan komentar, betul atau tidak," ungkapnya.
"Kita tidak ikut persidangan itu, tidak tahu apa yang terjadi. Untuk itu Presiden sudah mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat yang didukung empat kementerian membuat tim satgas TKI yang segera akan memberikan pembelaan kepada warga negara kita itu," sergahnya.