Balada TKW di Negeri Arab
Sebelum Tewas, TKW Ernawati Curhat: Mbak, Saya Tak Kuat Lagi
Ernawaty sempat mengabarkan kakak perempuannya, Yenni Larasati (35), bahwa dirinya kerap mendapatkan penganiayaan dari keluarga majikannya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum dikabarkan meninggal, Ernawaty sempat mengabarkan kakak perempuannya, Yenni Larasati (35), bahwa dirinya kerap mendapatkan penganiayaan dari keluarga majikannya.
Saat ditemui wartawan di sekretariat Migrant Care, Selasa (28/06/2011), Yenni mengaku bahwa adiknya mulai melaporkan penganiayaan sejak enam bulan lalu, oleh majikan kedua Ernawati selama bekerja di Arab Saudi.
Penganiayaan tersebut berupa sabetan oleh selang air, tamparan hingga tendangan ke tubuh Erna. Hal itu kerap dilakukan ketika Erna berbuat salah, dan menyebabkan sang majikan murka.
Kepada Yenni, korban sempat mengaku bahwa yang melakukan penganiayaan antara lain adalah sang majikan yang merupakan seorang janda, anak laki-laki majikan hingga pasangan majikannya.
Terakhir kali Erna menghubungi Yenni adalah pada 1 Februari lalu, sembilan hari sebelum Erna dikabarkan meninggal. Yenni mengaku bahwa pada saat itu Erna menghubunginya sembari menangis, mengaku bahwa dirinya hendak diperkosa anak sang majikan.
"Mbak saya sudah tak kuat lagi, tolong jaga bapak sama ibu" kata Yenni mengulangi perkataan Erna.
Oleh karena itu, Yenni percaya bahwa Erna meninggal karena penganiayaan, dan bukan karena menenggak racun.
Pihak keluarga sangat berharap agar proses hukum terhadap kasus kematian Erna dapat dilanjutkan. "Harapan saya pelaku dihukum maksimal. Kalau membunuh orang itu hukumannya dipancung, ya pembunuh Erna harus di pancung juga" katanya.