TKW Dipancung di Arab Saudi
Dubes RI Bantah Nomor Telepon Kedubes Tidak Aktif
Pihak Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi membantah membiarkan TKI Ruyati binti Satubi yang mencoba menghubungi kantor
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi membantah membiarkan TKI Ruyati binti Satubi yang mencoba menghubungi kantor kedutaan namun tidak aktif saat masa-masa menjelang proses eksekusi pancung Ruyati oleh pemerintah Arab Saudi.
"Nomor aktif, kami nyebar satgas semua nomornya aktif," ujar Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/6/2011).
Menurut Gatot, ia tidak tahu sama sekali apabila Ruyati menghubungi kantornya. Gatot menduga Ruyati mencoba menelepon pihak Konsulat Jenderal (Konjen) yang berada di Jeddah.
"Bukan kantor Dubes itu mungkin konjen saya kan 1000 KM dari Konjen yang berada di Jeddah, tapi mungkin saja Konjen tahu Ruyati coba menelepon," jelas Gatot.
Sebelum kejadian hukuman pancung lanjut Gatot ia terakhir melakukan komunikasi pada tanggal terakhir 16 April 2011 dengan Ruyati. Bahkan, Gatot datang langsung ke penjara tempat dimana Ruyati ditahan.
Saat itu berdasarkan penuturan Gatot, kondisi Ruyati masih baik dan seperti tidak ada masalah.
"Komunikasi iya,iya sampai April masih ketemu sama ibu Ruyati. Kita datang ke penjara, bagus lah kondisi Ruyati. Komunikasi nggak ada masalah karena kita selalu menengok mereka," jelasnya.
Alur komunikasi Ruyati diakui Gatot secara keseleruhan pihak Konsulat Jenderal yang mengaturnya, sehingga ia pun sempat bertemu Ruyati untuk menengok dan melakukan komunikasi.
"Saya di Riyadh, itu(komunikasi) Konjen yang mengatur. Konjen yang di jeddah, kalau ibukota di Riyadh, saya di Riyadh, kejadian di Mekkah," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya,berdasarkan penuturan pihak keluarga, Ruyati binti Satubi mengaku mencoba menghubungi pihak kedutaan besar Indonesia di Arab Saudi, akan tetapi tidak aktif dan tidak pernah ada jawaban.