TKW Dipancung di Arab Saudi
Tanggung Jawab Presiden Memulangkan Jenazah Ruyati
liansi Masyarakat untuk Keadilan Ruyati, meminta Presiden SBY, dan Wakil Presiden, Boediono, bertanggung jawab atas kematian Ruyati

Laporan wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Masyarakat untuk Keadilan Ruyati, meminta Presiden SBY, dan Wakil Presiden, Boediono, bertanggung jawab atas kematian Ruyati, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.
Menurut Kordinator Aliansi, Retno Dewi, yang ditemui wartawan ketika tengah memimpin aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/6/2011), bentuk tanggung jawab yang mereka minta kepada Presiden SBY dan Wapres, Boediono, adalah memulangkan jenazah Ruyati, ke Tahan Air.
"Kita diskusi dengan keluarga mereka menginkan jenazah dikembalikan. Dan kita menuntut Presiden dan Bediono bertanggung jawab. Segera melakukan diplomasi tingkat tinggi untuk mengembalikan jenazah," tutur Retno.
Selain itu aliansi juga menuntut, Pemerintah sesegera mungkin menyelamatkan nyawa ke 23 orang TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri, sebagai bukti Pemerintah perduli dengan perlindungan TKI.
"Selamatkan 23 WNI yang terancam hukuman mati, buktikan. Kalau memang melakukan perlindungan itu akan dibuktikan, kalau tidak akan janji saja," serunya.
Aksi demonstrasi di depan Istana, diikuti oleh puluhan aktivis Aliansi. Mereka menuntut Pemerintah segera memulangkan jenazah Ruyati ke Tanah Air. Seperti dikehui Ruyati dieksekusi pancung oleh otoritas Arab Saudi Sabtu pekan lalu. Jenazah Ruyati sudah dimakamkan di Arab Saudi.