Sabtu, 4 Oktober 2025

TKW Dipancung di Arab Saudi

Ruyati Sering Disiksa dan Diludahi Majikan

Ruyati binti Satubi (54), TKI yang dihukum pancung oleh pemerintah Arab Saudi, ternyata sering disiksa oleh majikannya.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Ruyati Sering Disiksa dan Diludahi Majikan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Putri sulung Ruyati, Een Nuraini (kanan), menangis saat mengikuti unjukrasa bersama puluhan aktivis LSM pemerhati masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) dan berbagai LSM lainnya di depan Kedubes Arab Saudi Jakarta Timur, Selasa (21/6/2011). Pengunjukrasa meminta pemerintah mengusir Dubes Arab Saudi dan memulangkan jenazah Ruyati. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruyati binti Satubi (54), TKI yang dihukum pancung oleh pemerintah Arab Saudi, ternyata sering disiksa oleh majikannya.

Hal ini terungkap saat kelompok Fraksi PDIP Komisi IX DPR RI yang dipimpin  Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning berkunjung ke rumah (alm) Ruyati di Bekasi pada Selasa (21/6/2011).

Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (22/6/2011)Ribka Tjiptaning Dkk diterima anak (alm) Ruyati bernama Evi Kurniyati. "Evi Kurniyati langsung menangis di hadapan rombongan DPR RI. Evi menceritakan bahwa Ibunya selama ini sebenarnya sering disiksa, dipukul, ditendang, diludahi oleh majikannya," tulis Ribka Tjiptaning.

Ribka Tjiptanbing dihadapan keluarga (alm) Ruyati menyesalkan sikap Menakertrans Muhaimin Iskandar yang mengabaikan undangan Komisi IXDPR RI untuk membahas persoalan hukuman mati terhadap Ruyati.

Lebih lanjut Tjiptaning menegaskan bahwa pemerintah selama ini tidak pernah serius dalam menjalankan kewajibannya melindungi para tenaga kerja di luar negeri.

"Dari pembicaraan kami dengan keluarga allmarhumah, ternyata tidak ada pendampingan yang serius terhadap ibu Ruyati selama menjalani persidangan. Pemerintah juga lalai dalam  memberi informasi proses hukum Ruyati. Informasi sidang pertama bulan mei 2010 baru diketahui keluarga bulan januari 2011 dan itupun karena keluarga mencari informasi langsung  ke Deplu," lanjut Tjiptaning.

Sebab itu, lanjutnya, pernyataan tentang kegagalan pemerintah melindungi Ruyati menjadi kontroversial.

"Kalau gagal berarti sudah ada upaya, tapi ini kan terbukti tidak ada upaya. Jadi, apa kerja pemerintah melindungi warganya," tambah Tjiptaning.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved