TKW Dipancung di Arab Saudi
Putra Ruyati Tulis Sendiri Surat untuk SBY
ak pernah terbesit di benak Irwan Setiawan, anak bungsu Ruyati binti Satubi (54), TKW Indonesia yang dihukum pancung di Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tak pernah terbesit di benak Irwan Setiawan, anak bungsu Ruyati binti Satubi (54), TKW Indonesia yang dihukum pancung di Arab Saudi, bahwa surat yang ditulisnya bakal diterima Sekretariat Negara RI, Rabu (22/6/2011).
Sebelum menulis surat yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu pun, Irwan mengaku hanya punya satu niat. Dia berharap jenazah ibunya bisa dibawa pulang ke tanah air.
"Saya tidak ada pikiran apa-apa selain berharap agar jenazah ibu saya bisa dibawa pulang," ungkap Irwan kepada Tribunnews, Rabu (22/6/2011).
"Surat itu tidak dikonsep secara khusus. Saya tulis tadi malam bersama teman-teman dari ATKI (Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia). Waktu menulis surat itu yang ada di pikiran saya cuma satu, ya itu tadi, saya berharap jenazah ibu saya bisa dibawa pulang," lanjutnya.
Irwan pun mengaku terpaksa tidak bisa mengantar surat yang ditulisnya di tiga lembar buku tulis kecil itu seorang diri. Sebab pria yang berprofesi sebagai sopir angkot itu disibukkan dengan kegiatannya di rumah sang ibu di Kampung Ceger, Desa Sukadarma, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sejak tersiar kabar bahwa Ruyati dihukum pancung pada Sabtu (18/6) lalu, rumah yang sehari-hari dihuni Irwan itu kebanjiran tamu.
"Makanya yang menyampaikan surat itu adalah teman-teman dari ATKI," tegas Irwan.
Surat yang ditulis Irwan dan ditandatangani dua kakaknya, Een Nuraini dan Evi Kurniati, diterima Sekneg RI, Rabu (22/6) siang. Surat itu teregister dengan nomor 10028/Setneg/TU/2011 tertanggal 22 Juni 2011. Menurut Retno, perwakilan ATKI, surat yang ditulis Irwan diterima Hj Ita, staf TU Setneg RI.
"Katanya kami harus menunggu untuk balasannya," ujar Retno saat ditemui di kediaman Ruyati usai menyampaikan surat Irwan ke Setneg RI. Sebelum menyerahkan surat tersebut, Retno bersama rekan-rekan dari ATKI dan warga kampung Ceger sempat melakukan aksi damai di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/6).