Minggu, 5 Oktober 2025

TKW Dipancung di Arab Saudi

Istana Bantah Lepas Tangan Soal Ruyati

Pihak Istana Kepresidenan melalui Staf Khusus Presiden bidang Hukum Denny Indrayana membantah jika disebut lepas tangan

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Istana Bantah Lepas Tangan Soal Ruyati
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Puluhan aktivis LSM pemerhati masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) dan berbagai LSM lainnya berunjukrasa di depan Kedubes Arab Saudi Jakarta Timur mengecam hukuman pancung kepada tenaga kerja wanita (TKW), Ruyati binti Satubi, Selasa (21/6/2011). Unjukrasa yang juga diikuti putri sulung Ruyati, Een Nuraini, meminta pemerintah mengusir Dubes Arab Saudi. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan melalui Staf Khusus Presiden bidang Hukum Denny Indrayana membantah jika disebut lepas tangan dengan tidak membantu melakukan advokasi hukum terhadap Ruyati, TKW yang dipancung di Arab Saudi karena dituduh membunuh majikannya.

"Persoalan sebenarnya ada di proses hukum di sana, di Saudi Arabia. Pemerintah bukan lepas tangan. Kalau dikatakan pemerintah tidak lindungi WNI itu keliru besar," kata Denny di Istana Negara Jakarta, Rabu (22/6/2011).

Denny mengaku pihaknya ikut berduka atas hukuman itu karena bagaimanapun bangsa ini kehilangan seorang TKW. Kendati demikian, Denny menjelaskan jika sebenarnya banyak juga TKI di luar negeri yang telah diselamatkan oleh pemerintah dari hukuman mati.

"Misalnya di Malaysia, Arab, dan negara lain," ujarnya. Jadi, lanjut dia, sangat tidak benar kalau dikatakan pemerintah tidak melindungi TKI dari persoalan hukum di luar negeri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved