Jumat, 3 Oktober 2025

RUU Keistimewaan Yogyakarta

Sultan Kesepuhan Cirebon Dukung Status Istimewa Yogyakarta

TRIBUNNEWS.COM - Sultan Sepuh 14 Keraton Kesepuhan Cirebon, Arief Natadiningrat mendukung tetap diberlakukannya keistimewaan Yogyakarta.

Penulis: M. Ismunadi
Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Sultan Kesepuhan Cirebon Dukung Status Istimewa Yogyakarta
Tribunjogja.com/Muhammad Fatoni
Spanduk bernada miring terhadap pro pemilihan Gubernur dan Wagub DIY dalam RUUK Yogyakarta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Ismunadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sultan Sepuh 14 Keraton Kesepuhan Cirebon, Arief Natadiningrat mendukung tetap diberlakukannya status keistimewaan untuk Yogyakarta. Hal itu sebagai penghargaan terhadap Yogyakarta selaku salah satu keraton yang mendukung terwujudnya kemerdekaan Republik Indonesia.

"Jadi kesimpulan saya sebaiknya Yogya itu dihormatilah sebagai keraton yang mendukung RI," ungkap Arief saat ditemui di Komplek Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (31/5/2011).

Meski begitu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum BP Silatnas Persaudaraan Raja dan Sultan Nusantara II tersebut enggan memberikan komentar saat ditanya metode pemilihan Gubernur yang ikut diatur dalam RUU DIY. Menurutnya, hal itu sudah masuk ke ranah politik dan menjadi bagian kepentingan partai politik.

"Untuk metode pemilihannya silahkan. Tapi kalau keistimewaannya tetap. Kalau (pemilihan gubernur) itu masalah politik kan, saya enggak ikutan. Itu biasanya kan parpol ya," tegasnya.

"Sebetulnya kalau budaya kita musyawarah mufakat sesuai budaya Pancasila, nah ini silahkan bagaimana," lanjut Arief menyinggung polemik RUU DIY yang hingga kini masih dibahas di DPR RI.

Arief menceritakan seperti diketahui ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia akan lahir, penjajah Belanda sempat bertanya kepada Soekarno, Presiden Pertama RI, tentang wilayah yang ingin dimerdekakannya. Kala itu, Soekarno pun mengumpulkan Raja dan Sultan yang ada di wilayah NKRI. Pertemuan Soekarno dan Raja serta Sultan itu lalu menghasilkan kesepakatan.

"Raja dan Sultan bergabung dan memberikan wilayahnya kepada NKRI. Dan bahkan kemudian memberikan beberapa hartanya untuk membantu republik pada waktu itu," tuturnya.

"Oleh karena itulah sebetulnya Yogya terlebih dahulu, momennya lebih baik, mendeklarasikan kepada negara, Yogya mendapat keistimewaan. Tetapi sebetulnya kita semua ini ikut memperjuangkan kemerdekaan RI sama seperti yogya," imbuh Arief.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved