Anggota DPR Meninggal
FPKS: Yoyoh Ibu 13 Anak Jadi Panutan Partai
Fraksi PKS DPR RI kehilangan salah satu legislator terbaiknya, Ibu Yoyoh Yusroh yang meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Palikanci,
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi PKS DPR RI kehilangan salah satu legislator terbaiknya, Ibu Yoyoh Yusroh yang meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu dinihari (21/5/2011). Yoyoh Yusroh merupakan salah satu tokoh pendiri PKS dan sudah menjadi anggota DPR sejak tahun 1999.
“Fraksi PKS kehilangan salah seorang legislator terbaiknya, salah seorang tokoh perempuan yang sejak awal ikut mendirikan partai dan berkontribusi besar dalam perkembangan partai,” ujar Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal, dalam pers rilis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (21/5/2011).
Yoyoh Yusroh lahir di Tangerang 14 November 1962. Ibu 13 orang anak ini merupakan Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Banten III (Kota/Kabupaten Tangerang). Di PKS, Ustadzah Yoyoh, begitu beliau biasa disapa, merupakan panutan bagi para kader-kader muda PKS karena kiprahnya sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Legislator Perempuan yang aktif menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
Selain di PKS, Yoyoh juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Periode 2005-2010 di bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Yoyoh juga mendapatkan penghargaan sebagai Mubaligh Nasional dari Departemen Agama pada Tahun 2001.
“Ustadzah Yoyoh adalah panutan bagi kami kader-kader muda PKS. Beliau adalah ibu dari 13 orang anak yang mampu mengelola rumah tangganya dengan baik, sekaligus juga menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai Legislator,” jelas Kamal.
Selain di Indonesia, Yoyoh Yusroh juga dikenal sebagai politisi yang aktif dalam membela Hak Asasi Manusia di level Internasional. Yoyoh dikenal sebagai Legislator yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dimana ia merupakan sedikit dari Politisi Indonesia yang pernah menembus blokade Israel di Gaza dan melihat langsung kondisi masyarakat Palestina di sana. Sejumlah penghargaan atas kontribusi internasional pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) pada tahun 2000 dan 2003.
“Kiprah Ibu Yoyoh tidak hanya diakui di Indonesia, tapi juga di level Internasional. Ini bukan hanya kehilangan besar bagi PKS, tapi juga bagi Indonesia dan juga para pejuang HAM di seluruh dunia,” pungkas Kamal.
Rencananya, jenazah Almarhumah Yoyoh Yusroh akan dishalatkan di Komplek DPR di Kalibata pukul 12.00 dan kemudian akan dimakamkan di Tangerang.