Pesawat Merpati Jatuh
JK: Pembelian Merpati MA 60 Tak Terkait Proyek Listrik 10 Ribu MW
Jusuf Kalla menegaskan, jika ada yang menghubungkan pembelian 15 unit pesawat Merpati MA 60 dengan proyek pembiayaan listrik 10 ribu Mega
"Saya tekankan tidak ada hubungannya, apa urusan China mengaitkan itu. Memangnya kalau sudah setuju terus dibatalin, masak dia mau batalain satu pembelian 10 miliar dollar AS. Jangan lupa pembeli itu raja, saya gak ada urusannya," tegas mantan wakil Presiden ini di kediamannya jalan Brawijaya no 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/5/2011).
Ia pun mengungkap bahwa China sebenarnya tidak pernah menyatakan sikapnya terkait hal ini.
"Saya ketemu pemerintah China, tidak ada satu kata melibatkan masalah itu," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembelian pesawat Merpati MA-60 dari China harus diselidiki. Pasalnya ada dugaan pesawat itu merupakan hasil kompromi proyek pembiayaan listrik 10 ribu MW.
Sementara itu, kalangan istana membantah keterlibatan staf khusus Presiden dalam pembelian pesawat itu. Informasinya, China akan membatalkan proyek 10 ribu Mega Watt kalau Merpati membatalkan pembelian MA-60 yang hanya mendapat sertifikasi dari otoritas penerbangan Cina dan Indonesia.
Merpati pun sempat menolak meneruskan perjanjian pembelian pesawat tersebut karena dianggap kurang menguntungkan. Kebetulan, di antara 15 pesawat MA-60 yang dipesan, belum seluruhnya diterima oleh maskapai ini.
Harganya dianggap terlalu mahal dibanding pesawat sejenis. Dua tahun lalu pesawat MA-60 yang belum memegang lisensi dari Federal Aviation Administration (FAA), Amerika Serikat ini sempat pula dikandangkan oleh Merpati karena ada yang retak di sayap belakang.