Investigasi Jatuhnya Merpati Hanya 2 Bulan? Apa Kata dunia!

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta semua pihak tak cepat mengambil kesimpulan masing-masing atas sebab-musabah kecelakaan Merpati MA-60 di perairan Kaimana, Papua Barat, Minggu (8/5/2011) lalu.

Ketua KNKT Tatang Kurniadi menyatakan pihaknya tak ingin asal-asalan dalam melakukan investigasi kecelakaan pesawat yang mengakibatkan 25 orang tewas tersebut. KNKT membutuhkan sedikitnya 12 bulan untuk mengurai penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

"Kalau orang-orang menuntut investigasi ini selesai dalam dua bulan, apa kata dunia?" seloroh Tatang, Selasa (10/5/2011).

Tatang mengaku memiliki sejumlah kendala dalam melakukan investigasi kecelakaan ini, mulai dari mengumpulkan data fakta hingga mengevaluasinya tanpa memberikan kesimpulan yang tergesa-gesa. "Istilahnya, do not jump to conclusion!" tegasnya.

KNKT akan menyelidiki mengapa pesawat tersebut jatuh melalui Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), puing pesawat dan sejumlah informasi yang dihimpun oleh tim investigasi.

Menurut Tatang, investigasi KNKT akan menyumbang perbaikan sistem transportasi di Indonesia. Jadi kuncinya adalah rekomendasi perbaikan terhadap terhadap sistem transportasi. Sebab itu, hari ini pula KNKT menggelar rapat untuk menyusun rekomendasi tersebut. "Rekomendasi ini dibuat agar kita bisa mengambil tindakan untuk mencegah kecelakaan terjadi, sebelum final report selesai," katanya.

Rekomendasi ini ditujukan pada negara yang mendesain pesawat, negara pembuat pesawat, negara yang menjadi operator pesawat, operator pesawat, dan juga pabrikan mesin pesawat.