Kamis, 2 Oktober 2025

Pesawat Merpati Jatuh

Ini Temuan DPR Soal Keanehan Pembelian Merpati MA-60

Kalangan DPR RI menemukan keanehan dalam proses pembelian pesawat Merpati Nusantara MA-60 dari China.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalangan DPR RI menemukan keanehan dalam proses pembelian pesawat Merpati Nusantara MA-60 dari China. Satu dari 15 pesawat jenis ini jatuh dan menewaskan 21 penumpangnya di Teluk Kaimana, Papua, akhir pekan lalu.

"Ada keanehan dari proses pembelian 15 pesawat tersebut," kata Anggota Komisi XI DPR RI Arif Budimanta ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (11/5/2011).

Menurut dia keanehan itu disebabkan saat pembelian pesawat itu dilakukan equitas atau modal Merpati dalam keadaan minus Rp 1,8 triliun "Merpati dalam keadaan rugi," katanya.

Kemudian, lanjut dia, ada kreditur yang mau memberikan pinjaman Rp 2,1 triliun untuk pembelian 15 pesawat baru dan kemudian kreditur memberikan Rp 15 triliun diduga karena ada jaminan dari pemerintah.

"Padahal kalau pemerintah melakukan pinjaman luar negeri harus melalui perintah UU (undang-undang)," kata Arif.

Oleh karena itu, Arif mengatakan DPR sedang melakukan proses pengawasan kalau kemudian ditemukan ada hal-hal yang khusus bisa saja DPR meningkatkan temuannya ini dengan membentuk Panitia Kerja (Panja) dan atau Panitia Khusus (Pansus).

Wakil Ketua Komisi XI lainnya Harry Azhar Aziz menambahkan DPR akan melanjutkan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak manajemen Merpati, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN mengenai Merpati malam ini. Rapat diadakan kemarin namun belum menghasilkan keputusan apa-apa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved