Pimpinan DPR Setuju Gedung Baru Hanya 26 Lantai

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie mengaku setuju proyek pembangunan gedung baru diminimalisir menjadi 26 lantai. Usulan tersebut mengalami perubahan dari sebelumnya yakni 36 lantai.

"Ya silahkan, kita tak menghitung. Mau 10, mau 26, terserah, nanti diserahkan ke BURT. Dari 26 ke 36 kemarin juga kita tak mengerti. Itu tim perencana yang dikomandani setjen dan kementerian PU. Sekarang turun lagi, ya silahkan," ujar Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Adanya perubahan yang dilakukan berdasarkan keputusan Kementerian PU tersebut menandai adanya masalah dalam tim perencanaan, namun terkait hal itu Marzuki dengan tegas membantahnya.

"Kita enggak mengerti kan? Jadi dulu juga tim perencananya dari PU ada. Sebagai penanggung jawab lho untuk bangunan negara. Jadi jangan selalu dinyatakan DPR. Dulu 26 ke 36 itu dari tim perencana dari 36 ke 26 ya mereka juga. Jadi jangan seolah DPR yang punya keahlian, kita ini enggak punya keahlian. DPR ini bukan mengurusi gedung, dan urusi rakyat," jelas Marzuki.

Pendapat serupa juga dilontarkan oleh Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso. Ia mengapresiasi langkah Kementerian PU untuk melakukan efisiensi sehingga proyek pembangunan gedung baru bisa menjadi 26 lantai saja.

"Luar biasa kita memberi kepercayaan sangat tinggi kepada Menteri PU dan DPR berterimakasih atas visi dari ahli menteri PU. Karena itu apapun hasil mereka kita dorong akan terima dengan lapang dada," ujar Priyo.

Pada awalnya anggaran pembangunan gedung baru DPR mencapai Rp 1,138 triliun dengan asumsi pembangunan 36 lantai. Kemudian efisiensi yang dilakukan PU menjadikan anggaran berkisar Rp 800 milyar dengan asumsi membangun gedung setinggi 26 lantai.