Bom Bunuh Diri Cirebon
Densus 88 Kejar Tokoh Penting Bom Bunuh Diri Cirebon
Muhammad Syarif, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, tak bekerja sendiri dalam melancarkan aksinya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muchamad Syarif, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, tak bekerja sendiri dalam melancarkan aksinya. Setelah sejumlah orang, kini Densus Antiteror 88 Polri tengah mengejar sejumlah tersangka, anggota kelompok Syarif lainnya.
Satu orang di antara pelaku yang hendak ditangkap, diakui kepolisian mempunyai peranan penting dalam aksi bom bunuh diri Syarif itu. "Dan kami masih melakukan pengejaran lagi terhadap beberapa tersangka hasil pengembangan dia (Mushola). Mudah-mudahan ada penambahan hasil berikutnya. Untuk sementara paling tidak satu (dikejar)," kata Kabag Penum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/5/2011).
Karena masih dalam pengejaran Densus 88, Boy tidak bisa menginformasikan jumlah maupun identitas rekan Syarif yang tengah diburu tersebut.
Setelah Syarif melancarkan aksi bom bunuh diri di dalam Masjid Adz-Zikro, Mapolresta Cirebon pada 15 Maret 2011, satu persatu rekan Syarif yang diduga kuat membantu aksi Syarif diciduk Densus 88. Mereka di antaranya, Ahmad Basuki (adik Syarif), Arif Budiman alias Dede, Andri alias Hasyim, dan Mushola. Tiga rekan Mushola yang ikut ditangkap Densus 88 di salah satu pasar malam di Slawi, yakni N, Z dan R masih didalami keterlibatannya.