Teror Bom Buku
Komputer Percetakan Toko Prapatan Diangkut Densus
Peralatan di Percetakan Prapatan tempat Firman, terduga teroris diangkut Densus 88.
Saat ditemui Tribunnews di toko yang terletak di Jatinegara, Jakarta Timur itu, Freddy mengaku bahwa petugas Polisi itu langsung masuk ke ruang Layout, sembari membawa seorang tahanan, yang diborgol dengan kepala tertutup.
"Terus tahanan itu ditanya, yang mana komputernya, yang mana" ujar Fredy mengulangi pertanyaan salah seorang anggota Polisi kepada sang tahanan.
Tak lama kemudian, seperangkat komputer yang digunakan untuk me"layout" miliknya yang ditunjuk sang tahanan pun diangkut petugas. Sementara Freddy hanya bisa terdiam.
Selesai menunjukan komputer tersebut, petugas yang membawa tahanan itupun kembali bertanya mengenai alat cetak. Tahanan itupun lalu menunjukan sebuah alat cetak elektronik, yang ada di pojok ruangan layout.
"Saya pasrah saja kalau mesin cetak saya diangkut juga, kalau sudah diangkut, ya saya enggak bisa kerja" tutur Freddy sembari tertawa.
Lola Ningsih (32), salah seorang karyawan Freddy mengaku sempat mengintip sang tahanan, yang wajahnya tertutup namun mampu menunjuk seperangkat komputer di kantornya.
"Saya yakin saya kenal sama dia (tahanan), soalnya dia bisa tunjuk-tunjuk sembarangan, waktu saya intip, ternyata itu si Firman" katanya.
Firman menurut Lola adalah salah seorang karyawan Percetakan Prapatan Kini Mandiri, milik adik kandung Freddy. Namun sesekali Firman sempat menyambangi kantor tersebut, dan menggunakan alat-alat yang dimaksud.