Selasa, 7 Oktober 2025

Bom Bunuh Diri Cirebon

Pelaku Bom Bunuh Diri Cirebon Berkepribadian Ganda

Pelaku Aksi bom bunuh diri di Masjid Al Zikro, Mapolresta Cirebon, dinilai berkepribadian ganda.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Pelaku Bom Bunuh Diri Cirebon Berkepribadian Ganda
istimewa
Seorang tewas diduga pelaku bom bunuh diri di Dalam masjid At Takwa Komplek Mapolres Cirebon, Jawa Barat, jumat (15/4/2011)


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Pelaku Aksi bom bunuh diri di Masjid Al Zikro, Mapolresta Cirebon,  dinilai berkepribadian ganda. Pasalnya aksi bom bunuh diri di masjid belum ditemui selama ini di Indonesia.

Demikian dikatakan pengamat intelijen, Wawan Purwanto usai bedah buku Abu Bakar Baasyir "Seruan Tauhid, di Bawah Ancaman Mati" di Gedung Joeang 45, Jakarta, Minggu, (17/4/2011).

"Saya menilai orang ini kepribadiannya ganda dan mulai ada perubahan-perubahan dan peniruan yang tidak rasional," ujar Wawan.

Wawan mengatakan sasaran pelaku bom kini sudah mulai acak dan tidak tertuju pada kelompok tertentu. Penyerangan masjid, kata Wawan, sempat terjadi di Masjid Istiqlal namun hanya berada di halaman luar. Aksi bom di Mapolresta Cirebon menurut Wawan adalah fenomena baru yang harus disikapi dan aparat harus mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.

Wawan menambahkan alasan pelaku menyerang markas polisi dikarenakan aparat berwajib tersebut berada di garis terdepan yang menghalangi ketiatan terorisme. Dirinya lalu mencotonkan beberapa aksi penyerangan ke kantor polisi seperti di Hamparan Perak, Kebumen dan Purworejo.

Seperti diketahui, MS diduga pelaku yang meledakkan diri di tengah jamaah Salat Jumat di Masjid Al Zikro, Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. MS tewas seketika di dalam masjid, dengan korban luka berat, ringan dan sedang sebanyak 30 orang. Dari Kartu Keluarga, MS kelahiran 20 Agustus 1979.

Wajah pelaku bom bunuh diri sebagaimana dalam foto yang dilansir kepolisian dianggap memiliki kemiripan dengan foto pada SIM C yang ditemukan di lokasi pembunuhan anggota TNI berpangkat kopral kepala Sutejo, Sabtu (2/4/2011) tengah malam lalu.

Sehari setelah kejadian itu, MS mendatangi isterinya Sri Maleha yang tinggal di Majalengka. Saat itu, MS berpamitan ingin pergi untuk mencari kerja. Tapi tidak disebutkan akan kerja di mana. Pada 10 April, dikabarkan aparat kepolisian mendatangi rumah Sri Maleha menanyakan keberadaan MS. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved