Kamis, 2 Oktober 2025

Teror Bom Buku

Teror Bom Dicurigai Misi Pengalihan Isu

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Effendy Ghazali menduga, maraknya aksi teror bom buku yang terjadi

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Teror Bom Dicurigai Misi Pengalihan Isu
Ridwan Putra
Teror bom paket kini sampai di Parepare. Sebuah paket ditinggal begitu saja di teras Kantor Dinas Peternakan, Kehutanan, Pertanian, dan Kelautan Patepare, Jl Poros Sidrap Km 7 Parepare, dan dicurigai sebagai bom.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Effendy Ghazali menduga, maraknya aksi teror bom buku yang terjadi, bisa saja menjadi bagian dari upaya pengalihan isu. Terlebih, kasus ini muncul begitu kasus besar, soal data wikileaks yang menyerang Presiden SBY diungkap oleh dua media besar Australia, koran The Age dan koran The Sidney Morning Herald.

"Secara tiba-tiba saja, marak bom buku. Lalu ada yang bilang, wah jangan-jangan pengalihan isu. Sebelum terbukti, tidak bisa dikatakan begitu. Cuma, mana nih kedahsyatan badan intelejen kita, mana nih Densus 88. Kalau dikatakan ini pemain lama, berarti mengorganisir sedemikian rupa, lalu mengirim (paket bom) ke beberapa tempat. Tapi, lama-lama terbukti kalau ini bukan pemain lama," kata Effendy menganalisa saat dimintai tanggapannya di DPR, Rabu (23/03/2011).

Indikasi bukan pemain lama, tuturnya, saat ada paket bom yang dikirim ke perumahan Kota Wisata Cibubur. Paket dibungkus plastik hitam, kemudian tertulis ini bom.

"Nah ini gimana? Untuk menjawab isu pengalihan isu itu, bisa dijawab dengan benar kalau pemerintah, aparat, bisa menangkap pelakunya. Bener ngga pelakunya pemain lama atau bukan. Kalau bisa ditangkap, serta-merta bisa dijawab bahwa ini bukan pengalihan isu," ujarnya.

Kalau tak bisa ditangkap, lanjutnya, makin berbahaya. Isu teror bom buku akan turun dengan sendirinya, kemudian masyarakat lupa. "Kalau begini, namanya pengalihan isu. Dalam teori ilmu  komunikasi, itu pengalihan isu. Karena yang ada case saja, padahal Densus 88 bisa mengikuti orang sampai ke desa. Sampai orang sedang main internet saja bisa didapat Densus 88," demikian Effendy Ghazali.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved