Teror Bom Buku
Kelompok Teroris Abdullah Sonata Ingin Jaga Irama
kelompok Abdullah Sonata tetap menjaga irama eksistensinya dengan melancarkan aksi teror di tanah air.
"Kelompok Abdullah Sonata berusaha menjaga irama terhadap anggota mereka yang ditangkap dan anggota mereka yang sedang dikejar. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka eksis. Untuk ke publik, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tak bisa dikalahkan," ujar pengamat terorisme, Dyno Cresbon saat dihubungi, Minggu (20/3/2011).
Bom buku ini juga pesan kepada kepolisian, bahwa mereka terus bergerak meski Abdullah Sonata akan dikonfrontir sebagai saksi untuk terdakwa Amir Jemaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir dalam waktu dekat.
Menurut Dyno, saat ini kepolisian telah bekerja sungguh-sungguh menangani kasus bom buku ini, kendati belum ada koordinasi dan sumbangsih positif dari Badan Intelejen Negara (BIN) dan TNI. "Jangan sampai bahwa teroris iti hanya dikerjakan Polri. Kan teroris bukan hanya musuh Polri," katanya.
Ketidakmampuan intelejen mendeteksi aksi teror belakangan hari terakhir, membuat masyarakat cemas dan khawatir. Ini mengakibatkan muncul berbagai spekulasi. "Ini jadi polemik. Jangan salahkan, kalai ada opini bahwa ini kerjaannya BIN, ini pembiaran, ini pengalihan isu. Seharusnya, dalam 2x24 jam, disampaikan ke publik, siapa pelakunya," imbuhnya.