Jumat, 3 Oktober 2025

Teror Bom Buku

AC Manullang: Intelijen Polisi Loyo

Rentetan teror bom buku yang terjadi di sekitar kawasan Jabodetabek belakangan ini lantaran intelijennya yang loyo.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto AC Manullang: Intelijen Polisi Loyo
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, menunjukan skestas wajah yang diduga sebagai pengirim paket bom ke Kantor Berita 68H, Utan Kayu, di Kantor Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/3/2011). KBR68H dalam minggu ini dikirimi paket bom sebanyak dua kali, dan mencederai seorang anggota Kepolisian
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rentetan teror bom buku yang terjadi di sekitar kawasan Jabodetabek belakangan ini lantaran intelijennya yang loyo. Sebab mereka berasal dari kepolisian.

Menurut Pakar Intelijen, AC Manullang semestinya intelijen di Indonesia berasal dari TNI karena mereka lebih kuat dan terlatih.

"Jadi intelijen kita ini loyo. Polisi tahu apa soal intelijen? Totalitasnya apa? Mudah dibayar. Makanya diambil dari TNI karena tentara dari awal pendidikan pun jiwanya intelijen," ujarnya saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Jumat (18/3/2011).

Manullang menjelaskan bahwa intelijen harus dilihat dari gestalt-nya dan tidak bisa mengetahui hanya dari pendengaran dan lain sebagainya.

"Bapak-bapak hanya kumpulkan dari kuping-kuping tangan dan sebagainya. Jadi harus dikumpulkan datanya secara totalitas, kalau soal pohon, berarti dari akar sampai daun secara total," jelasnya.

Lebih jauh Manullang mengatakan intelejen adalah target negara, tidak menguntungkan suatu pihak.

"Tapi siapa yang melanggar negara ini, kesatuan negara ini harus dibunuh," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved