Testimoni Gayus Tambunan
SBY Perlu Klarifikasi Pernyataan Denny Indrayana Cs
Anggota Komisi Hukum DPR RI asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi Hukum DPR RI asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak sekedar mendengar klarifikasi Denny Indrayana terkait pengakuan terpidana mafia pajak Gayus HP Tambunan. SBY perlu mengklarifikasi berbagai pihak atas pengakuan Gayus ini.
"Kesannya subyektif karena Presiden tidak mengklarifikasi," ujar Nasir Djamil saat dihubungi Tribunnews.com di Jakarta, Minggu (23/1/2011).
Nasir menjelaskan, Presiden Yudhoyono memiliki beragam cara untuk mengetahui benar atau tidak pengakuan Gayus usai vonis. "Bila Gayus sering plin-plan, apakah kemudian tidak ada yang benar pernyataan Gayus ini?" tanya Nasir.
Usai vonis, Gayus menumpahkan kekesalannya kepada anggota Satgas, seperti Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, dan Yunus Husein. Gayus menuding Satgas telah memanfaatkan kasusnya untuk kepentingan politik.
Sabtu kemarin (22/1/2011), Presiden Yudhoyono telah memanggil sejumlah anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum di kediaman Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Dalam pertemuan itu, Presiden mendukung penuh upaya Satgas menuntaskan perkara Gayus Tambunan dan berpesan agar Satgas bekerja secara profesional dan proporsional.
Saat itu, Satgas dipimpin Wakil Jaksa Agung Darmono beserta lima anggota Satgas. Ketua Satgas Kuntoro Mangkusubroto berhalangan hadir karena sedang berada di Amerika Serikat.
Presiden Yudhoyono didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto; Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar; Menteri Keuangan Agus Martowardojo; Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi; Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan Jaksa Agung Basrief Arief.