Minggu, 5 Oktober 2025

Testimoni Gayus Tambunan

Hotma: Kalau di Jepang Denny Sudah Harakiri

Hotma menyebutkan orang seperti Denny sudah melakukan harakiri atau bunuh diri karena malu telah membuat Presiden terkejut

Penulis: M. Ismunadi
zoom-inlihat foto Hotma: Kalau di Jepang Denny Sudah Harakiri
Yogi Gustaman/Tribunnews.com
Denny Indrayana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hotma Sitompul, penasihat hukum Gayus HP Tambunan dan istrinya Milana Anggreini, kembali menyarankan agar dua anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa, mengundurkan diri.

Hal ini menyusul pernyataan Gayus usai pembacaan vonis dalam kasus mafia pajak dan suap kepada mantan Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Muhtadi Asnun di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ditambah juga bantahan Satgas atas pernyataan Gayus tersebut.

"Permasalahan ini kan jadi melebar karena mereka (Denny dan Mas Achmad Santosa). Presiden jadi terkejut, pemerintah jadi omongan rakyat. Karena itu sebaiknya Denny mengundurkan diri," ungkap Hotma di Rutan Cipinang, Jakarta, Kamis (20/1/2011).

Hotma menjelaskan pembeberan isi BBM antara Denny dengan Gayus merupakan perbuatan anak kecil. Pihaknya juga bisa memberikan bantahan satu per satu atas pembeberan tersebut. Namun Hotma mengaku enggan melakukan.

"Dari situ kita bisa lihat siapa yang bikin perkara baru, ya Denny," katanya.

Mengambil contoh budaya di Jepang, Hotma menyebutkan orang seperti Denny sudah melakukan harakiri atau bunuh diri karena malu. Harakiri dilakukan karena malu telah membuat Presiden terkejut dan lain sebagainya.

"Kalau di Jepang itu sudah harakiri. Tapi kenapa Denny enggak mau mundur? Apa sudah keenakan di situ?" tanya Hotma. (Tribunnews/M Ismunadi)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved