Sabtu, 4 Oktober 2025

Penusukan Pemuka Agama

Masyarakat Diminta Jangan Terprovokasi

Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi berbagai isu yang dihembuskan beberapa pihak terkait

Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi berbagai isu yang dihembuskan beberapa pihak terkait insiden penusukan dan penganiayaan pemuka umat HKBP Pondok Timur Indah Ciketing, Bekasi.

"Perlu ditegaskan dalam kasus Ciketing ini adalah pelaku itu individu yang mengatasnamakan agama tertentu. Jadi masyarakat jangan terkecoh," tutur ketua Setara Institue, Hendardi di Mabes Polri Jakarta, Kamis (16/9/2010) usai berdialog dengan Kabareskrim dan unsur petinggi Bareskrim lainnya.

Hendardi yang mewakili Setara Institue bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) lainnya seperti Kontras serta anggota HKBP Yasmin mendatangi Bareskrim untuk berdialog menyikapi berbagai gangguan dalam pelaksanaan kebebasan menjalankan ibadah di Indonesia.

Hendardi mengatakan dirinya banyak mendengar dan menerima informasi yang tidak benar terkait insiden tersebut. Misalnya adalah informasi yang menyebut jika pelaku adalah organisasi masyarakat agama tertentu selain informasi jika dalam insiden itu didapati adanya senjata tajam yang ternyata sama sekali tidak benar.

"Banyak keluhan yang disampaikan (kepada Bareskrim) menyangkut upaya-upaya dari kelompok tertentu, provokasi permusuhan, kebencian yang biasa dilakukan diawal dan sudah bisa ditangani polisi, seperti yang terjadi di Ciketing," tuturnya.

"Keinginan dari kami untuk berbagai pihak tidak terkecoh pengalihan isu di Ciketing, bahwa seolah-olah ini bentrok, seolah-olah ada senjata yang beredar di situ. Ini kan pola lama seperti (insiden) di Monas," katanya lagi.

Hal yang sama disampaikan Polri melalui Kadiv Humasnya, Brigjen Pol Iskandar Hasan. "Jangan kita termakan isu provokatif, kawan-kawan menyampaikan memang ada gejala kelompok tertentu yang ingin memprovokasi," katanya.

"Kita negara majemuk, jadi jangan terprovokasi. Kita dulu merebut kemerdekaan tidak membedakan ras, agama. Begitu juga dengan mengisi kemerdekaan ini. Kita jangan lengah pada kelompok yang ingin memecah belah keutuhan ini. Kalau kita sadar, kita akan bergeming, nggak akan terprovokasi," ungkapnya lagi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved