Gedung Baru DPR
Alhamdulillah...DPR Kaji Ulang Bangun Gedung Baru
DPR akhrinya sepakat untuk mengkaji ulang dan pelaksanaan tender ditunda.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hasil rapat anatara pimpinan DPR RI, BURT, Konsultan Pelaksana, dan Tim Teknis pembangunan gedung DPR RI senilai Rp 1,6 triliun sepakat untuk mengkaji ulang dan pelaksanaan tender ditunda.
Menurut Ketua DPR RI Mnarzuki Alie, anggota DPR adalah orang-orang politik yang tidak mengerti pekerjaan teknis pembangunan. "Itu bukan domain anggota DPR. Anggota DPR yang diwakili BURT hanya menyampaikan bahwa kami ingin gedung untuk tingkatkan kinerja DPR dengan baik, intinya itu," kata Marzuki di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Senin (6/9/2010).
Lalu yang mendesain dan menghitung gedung baru tersebut bukan urusan anggota DPR, tapi tim teknis dan konsultan. Tim teknis diwakili sekjen dan tim teknis dari kementrian PU. "Lalu mereka tunjuk konsultan, ditunjuk oleh tim teknis dan kementrian PU. Hadir dari permintaan DPR adalah pembangunan gedung yang tinggi itu. Ditanya mahal, itu anggota DPR tidak mengerti. DPR tak minta gedung DPR yang mewah, ada spa, ataupun kolam renang," paparnya.
Marzuki menegaskan anggota DPR tidak mengerti apa-apa tentang persoalan teknis, tapi DPR hanya tahu agar penambahan staf DPR bisa ditampung di Gedung DPR. Untuk itu pimpinan DPR bersepakat dalam rapat siang ini supaya tim teknis meminta agar proyek dikaji kembali, dan dihitung ulang.
"Jangan sampai gedung mewah yang bisa menciderai keadilan masyarakat,"ujarnya.
Kemudian keputusan selanjtunya tender yang dilaksanakan ditunda, sampai kajian selesai dan tim teknis yang akan sampaikan kepada publik secara profesional,transparan,dan bisa dipertanggungjawabkan terukur.
"Itu kesimpulan kami, masalah teknis jangan tanya kepada anggota DPR, pimpinan DPR, dan BURT. Tidak mengerti kita. Kita tunjukan siapa penanggungjawabnya," tegasnya.