Minggu, 5 Oktober 2025

Penggerebekan Teroris

Pasca Penyergapan, Loket Penjualan Tiket Sepi Mendadak

Setelah terjadi pernyerg

Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Setelah terjadi pernyergapan oleh Datasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) terhadap seelompok orang yang di duga sebagai jaringan teroris di Jl Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur membuat para pemilik penjualan tiket bus lintas Sumatera kebingungan untuk mendapatkan pelanggan.

"Sudah 2 hari ini tidak ada yang membeli tiket di sini. Biasanya kan rame, tapi lihat sendiri sampai jam segini cuma beberapa saja yang beli, yang rame malah pertanyaan dari wartawan," kata Bayu, karyawan penjualan tiket bus Kurnia kepada tribunnews.com, Kamis (13/5/2010).

Saat ini Bayu merasa ketakutan karena, gaji yang akan di dapat merupakan hasil dari penjualan tiket. Namun pasca penggerebakan tersebut belum ada satupun yang membeli tiket di tempat ia bekerja. "Bisa-bisa saya nggak gajian kalau begini," imbuhnya.

Sementara loket Pelangi, tempat dimana tertembaknya Maulana orang yang diduga teroris, menurut pengakuan pemilik loket Pelangi, Hatmam tidak begitu terpengaruh terhadap penjualan tiket.

Pasalnya masih banyak banyak orang yang memilih menggunakan jasanya daripada harus menggunakan pesawat. "Meski sudah agak sepi tapi masih banyak juga yang pakai bus, khususnya yang berasal dari daerah. Kalau naik pesawat dari bandara ke rumahnya kan 12 jam-an. Jadi tanggung, mending naik bus," kata Hatmam.

Hatmam menambahkan memang ada beberapa penumpang yang trauma, karena saat kejadian sebagian penumpang melihat langsung terjadinya penembakan yang dilakukan oleh Densus 88 kepada tersangka yang diduga teroris itu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved