Satgas Buru Aliran Dana Gayus ke Cirus Cs

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menegaskan sampai saat ini pihaknya tidak akan berhenti memburu uang milik pegawai pajak rendahan Gayus Halomoan Tambunan senilai Rp 28 miliar yang menguap ke kantong para penegak hukum agar kasusnya dibebaskan. Tak terkecuali uang yang mengalir ke jaksa.

Demikian diungkapkan salah satu anggota Satgas Yunus Hussein kepada wartawan usai menghadiri seminar di Fakultas Kedokteran UI Salemba, Rabu (22/4/2010). "Sedang dicari. Mudah-mudahan ada," ujar Yunus yang juga menjabat Ketua PPATK (Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan).

Menyusul masih berjalannya pemeriksaan oleh pihak yang berwenang, dan terkait UU, PPATK sendiri belum bisa membeberkan siapa saja orang-orang yang menerima tersebut.  Katanya, "Karena undang-undang melarang ungkapkan dalam laporan-laporan kami karena itu terkait jabatan," ujarnya.

Dikatakan Yunus, sampai saat ini Satgas akan terus mengawal kasus Gayus tersebut sebagai pintu masuk memberantas mafia hukum, termasuk akan mencari tahu rumah mewah milik Cirus Sinaga, salah satu jaksa yang menangani perkara Gayus. "Itu tadi Jamwasnya coba melihat apakah wajar seorang pejabat yang gajinya tidak seberapa punya rumah mewah," ulasnya.

Satgas sendiri juga akan mendorong Kapolri Bambang Hendarso Danuri untuk mengusut tuntas kasus Gayus dan makelar kasus. Terkait informasi rumah Cirus di Medan yang berharga kisaran Rp 3 sampai Rp 5 miliar tersebut akan didalami Satgas. "Boleh Kalau ada saksi kita akan dalami. Dan kita akan selalu mengawal," tutupnya.

Harusnya, sambung Yunus, siapapun pejabat harus melaporkan harta kekayaannya ke Lembaga Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) apakah benar harta yang dimilikinya sesuai dari penghasilannya sebagai pejabat atau gratifikasi. "Jadi degan LHKPN itu bisa membuktikan dugaan-diugaan orang selama ini," pintanya.