Tragedi Priok Berdarah
Saat Kerusuhan, Kapolda Mengaku Telah Menghubungi Kapolres
Pada saat kejadian kerusuhan makam Mbah Priok, Rabu (14/4/2010) siang lalu, Kapolda Metro Jaya telah memberikan masukan kepada Kapolres untuk mengevaluasi langkah-langkah penertiban.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada saat kejadian kerusuhan makam Mbah Priok, Rabu (14/4/2010) siang lalu, Kapolda Metro Jaya telah memberikan masukan kepada Kapolres untuk mengevaluasi langkah-langkah penertiban.
"Kalau situasi tidak memungkinkan jangan dipaksakan penertiban lahan itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Boy Rafli Amar meniru ucapan Kapolda, Metro Jaya Senin (19/04/2010).
Menurut Boy, harus ada evaluasi tentang koordinasi antara polisi dan Satpol PP yang berada di lapangan. Evaluasi yang harus dilakukan adalah bagaimana cara bertindak menghadapi massa. "Karena saat kondisi ada tanda-tanda mengarah pada kerusuhan ini kan perlu ada pertimbangan agar tidak ada pemaksaan," jelas Boy.
Boy mengatakan dalam kerusuhan tersebut, keputusan berlangsungnya kegiatan tersebut ada di pemerintah kota Jakarta Utara. "Komando tidak dua, satu dari pemkot. Seharusnya pemkot tidak meneruskan tindakannya itu, kalau langkah-langkah mediasi bisa dimaksimalkan, kemungkinan besar keterlibatan tokoh agama di dalam pelaksanaan ini bisa menjadi lebih maksimal untuk meredam," ujar Boy.
Boy menegaskan peristiwa tersebut harus jadi pembelajaran bersama baik dari polisi, Satpol PP dan Pemkot seperti latihan gabungan.