SJ Bukan Pegawai Organik Kejaksaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejaksaan Agung menjelaskan bahwa Sjahrir Djohan atau yang kerap diinisialkan SJ, yang pernah bekerja di Kejaksaan Agung di bawah Marzuki Darusman dalam kurun waktu satu tahun bukan pegawai organik.

Demikian diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Didiek Darmanto kepada wartawan di kantornta, Senin (12/4/2010).

"Sjahrir Djohan yang disebut Pak Marzuki Darusman itu bukan pegawai organik kejaksaan tapi dari tenaga luar, direkrut. Kalau sekarang sudah tidak digunakan disini," ujar Didiek. Sjahril sendiri ditunjuk sebagai staf khusus untuk menghubungkan informasi bagi jaksa dalam kurun waktu satu tahun, yakni dari 1999-2000.

Nama Sjahrir melejit karena belakangan dikaitkan sebagai makelar kasus di Mabes Polri oleh mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji dalam rapat dengar pendapat tertutup bersama Komisi III DPR beberapa waktu lalu.

Namun demikian, sambung Didiek, pihak Kejaksaan Agung masih mempertanyakan apakah Sjahrir yang terkenal itu sama orangnya dengan yang menjadi staf khusus belum diketahui. Katanya, "Sekarang yang dimaksud Pak Susno itu apa sama orangnya. Sementara dari Pak Susno sendiri apakah Sjahrir Djohan itu identitasnya sama. nah kita masih menunggu itu."

Bahkan Didiek pun balik bertanya dan meminta kepada wartawan untuk menunjukkan data-data seputar Sjahril yang keberadaannya kini masih misterius. "Tolong kita dibantu data identitasnya. Nanti kita bisa meminta keterangan. Dalam perjalanan kita mengikuti dari media. Pak Marzuki Darusman mantan jaksa agung sendiri ingin menemuinya," ungkapnya. (Tribunnews. com/Yogi Gustaman)