Senin, 29 September 2025

Eksplorasi Aransemen Tak Biasa, Glory of Love Tunjukkan Sisi Lain Mereka di Get Closer

Glory of Love berhasil menunjukkan sisi lain dari band yang telah lama dikenal dengan nuansa pop rock-nya

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Didimusic Records
GET CLOSER - Glory of Love, band pop rock romantis, tampil di program musik Get Closer garapan Didimusic Records. Mereka menampilkan versi terbaru karya-karya mereka melalui eksplorasi aransemen yang berbeda dari sebelumnya. (Didimusic Records) 
- Transpose +

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Glory of Love (GOL) menampilkan versi terbaru karya-karya mereka melalui eksplorasi aransemen tidak biasa, saat unjuk kebolehan dalam program musik Get Closer garapan Didimusic Records.

Herli Bahtiar Saleh, salah satu personel GOL, menyebut tampil di Get Closer sangat menyenangkan. Mereka juga sudah melakukan persiapan matang.

"Persiapannya jaga stamina, lari 21 km, ikut kelas Zumba sama Pilates dalam dua minggu sebelum hari H. Biar stamina oke," candanya.

Di program tersebut, GOL mencoba komposisi dan aransemen yang berbeda dari sebelumnya.

"Unsur string section memberi ruang dan warna baru di lagu-lagu GOL,” terang Herli.

Aryobimo Pratama Mulyantono, personel GOL lainnya, juga menilai tampil di Get Closer adalah pengalaman terbaik.

Baca juga: Kunci Gitar Rindunya Hatiku Difarina Indra ft. Fendik OM Adella: Rindunya Hatiku Padamu Kasih

"One of the greatest experiences so far. Bertemu teman-teman baru dengan alat-alat musik yang tidak umum ditemui di scene-nya GOL. Seru pokoknya!" katanya. 

Ditegaskannya bahwa perubahan aransemen adalah bagian dari misi mereka Get Closer.

"Biar kalian semua knowing deeply about us dengan apa yang kami suguhkan," lanjutnya.

Meski tampil dengan format yang berbeda, tantangan terbesar justru terletak pada aspek teknis.

"Blending all the instruments, challenge-nya di situ sih. Bagaimana kita memforsir semuanya secara adil tapi masih terdengar nikmat juga,” kata Ivan Pribumi, vokalis dan gitaris GOL.

Sementara Rahmat Subagiyo sang gitaris, menyoroti tantangan dari sisi visual dan aransemen.

"Paling persiapannya kostum yang harus sesuai dengan tempat shooting Get Closer supaya terlihat nge-blend sama yang lain," ujarnya. 

Ia juga mengakui adanya perubahan signifikan pada aransemen.

"Tiap-tiap lagu ada tambahan orkestrasi yang cukup unik, dan mungkin ini pertama kalinya Glory of Love mencoba hal tersebut. Jadi musiknya lebih variatif, beda dari biasanya," tutupnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan