Diperlukan Kajian Risiko Menyeluruh Sebelum Buka Kawasan Wisata
Penilaian dibuka atau tidaknya sebuah objek atau kawasan wisata, jelas Rerie, bisa dipertimbangkan sesuai target pasar dan postur pengunjung.
Editor:
Content Writer
Dengan peringatan terbaru dari WHO bahwa di sejumlah negara saat ini muncul penularan baru virus korona yang cenderung lebih cepat menyebar dan berbahaya, menurut Rerie, merupakan langkah bijaksana bila pemerintah daerah tidak menerima wisatawan mancanegara di kawasan wisatanya.
"Kalau pun pemda hanya menerima wisatawan domestik sebenarnya risikonya juga cukup besar. Karena 94% wilayah di Indonesia masih masuk zona kuning, oranye dan merah, sehingga potensi terjadinya klaster baru penyebaran virus di tempat wisata pun cukup besar," ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR itu.
Menurut Rerie, kenormalan baru di sejumlah sektor, termasuk di sektor pariwisata, hanya efektif jika pemerintah konsisten melakukan intervensi melalui testing, tracing dan isolasi yang agresif.
Bila intervensi mengendur dan pelaksanaan pola baru tidak didukung aturan, kegiatan, dan sarana yang diperlukan, tegasnya, maka potensi terjadinya klaster baru dan penambahan kasus covid 19 yang berujung kematian sangat mungkin terjadi.