Selasa, 30 September 2025
Majelis Perwakilan Rakyt Republik Indonesia

Diperlukan Kajian Risiko Menyeluruh Sebelum Buka Kawasan Wisata

Penilaian dibuka atau tidaknya sebuah objek atau kawasan wisata, jelas Rerie, bisa dipertimbangkan sesuai target pasar dan postur pengunjung.

Editor: Content Writer
MPR-RI
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat 

Dengan peringatan terbaru dari WHO bahwa di sejumlah negara saat ini muncul penularan baru virus korona yang cenderung lebih cepat menyebar dan berbahaya, menurut Rerie, merupakan langkah bijaksana bila pemerintah daerah tidak menerima wisatawan mancanegara di kawasan wisatanya.

"Kalau pun pemda hanya menerima wisatawan domestik sebenarnya risikonya juga cukup besar. Karena 94% wilayah di Indonesia masih masuk zona kuning, oranye dan merah, sehingga potensi terjadinya klaster baru penyebaran virus di tempat wisata pun cukup besar," ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR itu.

Menurut Rerie, kenormalan baru di sejumlah sektor, termasuk di sektor pariwisata, hanya efektif jika pemerintah konsisten melakukan intervensi melalui testing, tracing dan isolasi yang agresif.

Bila intervensi mengendur dan pelaksanaan pola baru tidak didukung aturan, kegiatan, dan sarana yang diperlukan, tegasnya, maka potensi terjadinya klaster baru dan penambahan kasus covid 19 yang berujung kematian sangat mungkin terjadi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan