Senin, 29 September 2025

Gempa di Jabodetabek

Cerita Warga di Jakarta Rasakan Gempa Bekasi: Saya Kira Awalnya Vertigo Kambuh

Seorang karyawan swasta, Gerrardus sempat berpikir penyakit vertigonya kambuh saat gempa berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang .

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
GEMPA BEKASI - Seorang karyawan swasta, Gerrardus mengaku merasakan guncangan gempa di kawasan Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/8/2025) malam. Dia menyangka awalnya guncangan gempa Bekasi itu akibat vertigo yang dia alami. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang karyawan swasta, Gerrardus sempat berpikir penyakit vertigonya kambuh saat gempa berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025) malam.

Gempa yang berpusat pada koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer tersebut getarannya terasa hingga Jakarta.

Gerrardus saat gempa terjadi dirinya sedang berada di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Ia mengaku merasakan guncangan akibat gempa tersebut.

"Iya tadi saya ngerasain, goyang gitu," kata Gerrardus saat ditemui, Rabu malam.

Baca juga: Gempa Susulan Magnitudo 2,1 Sempat Terjadi pada Pukul 20.35 WIB

Ia merasakan ada guncangan saat dirinya hendak membeli makan.

Saat itu, dia belum mengetahui kalau guncangan itu akibat gempa karena hanya beberapa detik.

"Kebetulan saya punya vertigo. Saya kira vertigo saya lagi kambuh, soalnya kan goyang ya. Enggak berapa lama baru tahu ternyata gempa abis lihat media sosial," ucapnya.

Vertigo adalah kondisi yang menyebabkan sensasi pusing berputar, baik pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Penyebab vertigo bisa beragam, mulai dari gangguan telinga bagian dalam (vertigo perifer) hingga masalah di otak (vertigo sentral). 

Baca juga: BMKG: Gempa Bekasi Tergolong Dangkal Dipicu Sesar Naik Busur Jawa Barat

Seorang pegawai Barber Shop di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Lestari juga mengaku merasakan guncangan akibat gempa tersebut.

Dia mengaku beberapa orang langsung keluar dari tokonya untuk mencari tempat aman saat gempa terjadi.

"Iya lumayan terasa. Tadi kan lagi di meja kasir, pas goyang abis itu keluar toko langsung, yang lain keluar juga walaupun enggak lama," ucapnya.

Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Bekasi, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Rabu (20/8) pukul 19.54 WIB. 

BMKG menyebut bila gempa tersebut masuk kategori gema dangkal.

Gempa dipicu aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).

Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat (West Java Back-Arc Thrust) adalah sistem sesar aktif yang membentang di utara Jawa Barat, termasuk wilayah di sekitar Bekasi dan Jakarta.

Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat merupakan bagian dari zona busur belakang (back-arc) di utara Jawa dan aktivitasnya dapat memicu gempa bumi. 

Laporan masyarakat menyebut gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah daerah. 

Di Bekasi, getaran tercatat pada skala intensitas III–IV MMI, terasa nyata di dalam rumah hingga menyebabkan gerabah pecah, jendela berderik, dan dinding berbunyi.

"Meski dirasakan cukup luas, hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu(20/8/2025).

Di Purwakarta, Cikarang, dan Depok, getaran dirasakan pada skala III MMI.

Kemudian di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi Timur getaran tercatat pada skala II–III MMI. 

Adapun di Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak, getaran dirasakan lebih ringan pada skala II MMI.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan