Senin, 29 September 2025

Viral di Media Sosial

Diturunkan Paksa Saat Hujan: Kronologi Ibu dan Bayi Dikepung Opang di Tigaraksa

Polisi turun tangan setelah video ibu dan bayi diturunkan paksa dari taksi online oleh opang di Tigaraksa. Ini kronologinya.

|
Instagram
DITURUNKAN PAKSA - Seorang ibu yang tengah menggendong bayinya diturunkan paksa oleh beberapa pengemudi ojek pangkalan (opang) saat hujan tengah turun di halaman Stasiun Tigaraksa, Tangerang, Banten, Jumat (25/7/2025). Kejadian tersebut terekam kamera warga dan videonya viral di media sosial.   

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG — Sebuah video viral memperlihatkan momen memilukan di halaman Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Seorang ibu yang menggendong bayinya tampak diturunkan paksa dari mobil taksi online oleh sejumlah tukang ojek pangkalan (opang). Peristiwa itu terjadi pada Jumat siang, 25 Juli 2025, sekitar pukul 14.00 WIB.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan saksi yang dihimpun oleh kepolisian, insiden bermula saat sepasang suami-istri bersama bayi mereka turun dari kereta di Stasiun Tigaraksa. Karena hujan turun cukup deras, mereka memesan layanan taksi online dengan titik penjemputan di depan stasiun.

Saat mobil taksi online tiba dan membawa penumpang tersebut, sejumlah opang langsung menghadang kendaraan dan menegur sopir. Mereka menolak keberadaan transportasi daring di area tersebut dan meminta agar penumpang diturunkan.

Penumpang perempuan yang mendengar teguran itu ikut berbicara, sehingga terjadi adu mulut antara dirinya dan para opang. Dalam video yang beredar, terlihat pintu mobil dibuka paksa dan penumpang diminta turun.

“Saat itu penumpang dipaksa untuk naik ojek pangkalan. Tapi setelah turun, penumpang memilih berjalan kaki. Sopir taksi online langsung meninggalkan lokasi,” ujar Indra.

Baca juga: Salah Ambil Driver, Penumpang Ojek Online Kena Tarif Mencekik Tukang Ojek Pangkalan

Pengakuan Korban

Penumpang dalam video tersebut diketahui bernama Sharon Manuela, yang kemudian membagikan kronologi kejadian melalui media sosial.

Dalam unggahannya yang telah diizinkan untuk dikutip, Sharon menyebut insiden itu terjadi saat ia bersama suami dan anaknya hendak mengunjungi kerabat di Tigaraksa.

“Turun di Stasiun Tigaraksa, eh hujan besar banget, enggak mungkin naik opang, aku order GrabCar-lah,” tulis Sharon.

Namun saat mobil online tiba dan ia sudah berada di dalamnya, sejumlah opang datang mengepung kendaraan. Sharon mengaku para opang membawa batu dan mengancam akan memecahkan kaca serta merusak ban mobil.

“Mereka bawa batu mau pecahin kaca & ban mobil,” ungkapnya.

Pintu mobil dibuka paksa. Sharon, bersama bayinya, ditarik keluar dan terpaksa kehujanan. Sopir taksi online sempat meminjamkan payung agar mereka bisa berteduh.

“Aku akhirnya turun jalan kaki, agak jauh ke jalan besar, hujan-hujan sama bayi dan suamiku,” lanjutnya.

Sharon menyebut video yang beredar hanya memperlihatkan sebagian kecil dari kejadian. Sebelum itu, para opang sempat memukul kaca dan ban mobil.

“Di antara mereka ada yang ngomong, ‘kasian sama saya, dari pagi belum dapat penumpang,’” katanya.

Ia telah mengadukan peristiwa tersebut kepada pihak Commuter Line dan berharap aparat kepolisian dapat menindak tegas pelaku intimidasi.

Langkah Kepolisian

Menanggapi insiden tersebut, Polresta Tangerang langsung melakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari pihak-pihak terkait, termasuk para opang dan pengemudi ojek online (ojol).

“Kata kuncinya, sama-sama cari makan. Opang dan ojol sama-sama cari makan. Harus dengan tenang, jangan emosi. Yang jadi korban malah penumpang,” kata Indra.

Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan memfasilitasi dialog antara kedua kelompok agar tidak terjadi konflik serupa di kemudian hari. Meski begitu, penyelidikan tetap berjalan, dan penumpang dipersilakan melapor jika merasa dirugikan.

“Kami yakin penumpang tidak tahu apa-apa. Kalau tidak terima dan membuat laporan, tentu bisa diproses,” tambahnya.

Baca juga: Kriminolog UI: Kasus Tewasnya Diplomat Arya Daru Segera Selesai, Sudah Mulai Dikondisikan Polisi

Bukan Sekadar Rebutan Lahan, Tapi Soal Rasa Aman

Insiden ini kembali membuka perdebatan soal perebutan zona transportasi di titik-titik transit publik. Di tengah hujan deras dan situasi genting, penumpang rentan seperti ibu dan anak seharusnya mendapat perlindungan maksimal—bukan intimidasi, apalagi ancaman kekerasan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan