Hari Pertama Sekolah
Hari Pertama Sekolah Gerbang SMAN 6 Tangsel Hanya Dibuka 30 Cm, Siswa Masuk Bergantian
Gerbang SMAN 6 Tangsel hanya dibuka 30 cm pada hari pertama sekolah karena protes warga soal jalur domisili SPMB 2025.
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN — Momen hari pertama masuk sekolah biasanya disambut dengan antusiasme dan keceriaan.
Namun, suasana berbeda terjadi di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan, Senin (14/7/2025).
Para siswa harus masuk ke sekolah secara bergantian melalui celah kecil gerbang yang hanya terbuka sekitar 30 sentimeter.
Pemandangan ini menjadi ironi di tengah semangat tahun ajaran baru.
Gerbang sekolah yang biasanya terbuka lebar, justru ditutup sebagian oleh warga sekitar sebagai bentuk protes terhadap sistem penerimaan murid baru (SPMB) jalur domisili.
Akibatnya, siswa yang hendak masuk ke sekolah harus antre panjang.
Tiga orang guru berjaga di depan gerbang, memastikan anak-anak tetap bisa masuk, meski hanya satu per satu.
Jalan Pamulang Permai I pun menjadi macet akibat kerumunan orang tua yang mengantar anak-anak mereka ke sekolah.
Beberapa murid tampak turun dari ojek online di depan gang dan berjalan kaki ke sekolah. Sejumlah sepeda motor terparkir di depan akses masuk karena tidak bisa masuk ke area sekolah.
Baca juga: 2 Ayah Bahagia Antar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah, Begini Ceritanya
Latar Belakang Penutupan Gerbang
Masalah ini bukan tanpa alasan.
Aksi penutupan akses dilakukan warga RW 10 Pamulang Barat sebagai bentuk kekecewaan atas sistem seleksi masuk sekolah negeri tahun ini.
Warga yang tinggal sangat dekat dengan SMA Negeri 6 dan SMP Negeri 4 Tangsel merasa diabaikan dalam proses seleksi SPMB 2025.
Suhendar, Ketua RW 10, menjelaskan bahwa warga telah tiga kali berdialog dengan pihak sekolah, namun tak membuahkan hasil.
Dari sembilan anak yang mendaftar ke dua sekolah tersebut, tak satu pun diterima. Padahal, jarak rumah mereka hanya sekitar 7 hingga 100 meter dari sekolah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.