Pasutri di Karawang Ditemukan Bersimbah Darah: Istri Meninggal, Suami Kritis, Ini Penuturan Tetangga
Istrinya diduga merupakan korban penganiayaan oleh suaminya sendiri. Dugaan Pembunuhan tersebut disaksikan anak-anak korban
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga menjadi korban penganiayaan dan pembunuhan.
Warga Perum Lemahmulya Indah, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya itu ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.
Korban diketahui Lusi Pebiani (24) dan suaminya Bagus Setiyojati (26). Lusi ditemukan meninggal sementara Bagus dalam kondisi kritis.
Baca juga: Deretan Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indonesia, Adik Bunuh Kakak dan Keluarganya di Kediri
"Malam sekitar Pukul 01.30 tendengar teriakan minta tolong dari Lusi," kata Dita (33) tetangga korban, Kamis (12/6/2025).
Ketika mendengar teriakan itu, kata Dita, dia langsung menelepon istri dari Ketua RT setempat yang juga merupakan saudara korban.
Kemudian Ketua RT datang membawa petugas keamanan khawatir adanya maling.
Dita menyebut di dalam kamar terdapat banyak darah. Ia melihat tubuh Bagus banyak darah dan luka di bagian pergelangan tangan.
Namun untuk tubuh Lusi, Dita mengaku tak terlalu terlihat jelas. .
Tubuh Lusi dan Bagus berdekatan. Sedang bayinya berada di sisi lain dengan posisi tengkurap.
Namun kondisi bayi tersebut belum diketahui.
Tribun Jabar berusaha menghubungi pihak kepolisian, namun sayangnya belum memberikan keterangan secara resmi.
Baca juga: 4 Fakta Pembunuhan di Rejang Lebong Bengkulu, Sedang Ngobrol saat Dieksekusi hingga Sosok Pelaku
Di lokasi kejadian terpantau Tim Inafis Polres Karawang terlihat tengah melakukan olah TKP.
Diduga dianiaya suami
Dari informasi yang dihimpun dalam peristiwa pasutri bersimbah darah tersebut, diduga istrinya merupakan korban penganiayaan oleh suaminya sendiri.
Saat kejadian pasutri bersimbah darah itu juga disaksikan kedua anaknya yang masih berusia 5 tahun dan bayi.
Dita menerangkan, kejadian diperkirakan sekitar pukul 01.30 WIB, Kamis (12/6/2025), Dita mendengar teriakan minta tolong dari Lusi.
"Denger, pokoknya minta tolong sama teriak, sama nangis. Kemudian saya langsung telepon bu RT, kan dia saudaranya sekaligus bu RT kan, jadi saya telepon," kata Dita pada Kamis (12/6/2025).
Ia menghubungi ketua RT karena mencurigai bukan seperti ribut - ribut biasa karena anak korban yang berusia 5 bulan juga terdengar menangis.
Setelah menerima informasi tersebut, Ketua RT berserta istrinya dan petugas keamanan datang ke rumah Lusi dan Bagus.
Baca juga: Kesaksian Keluarga dan Teman Korban Pembunuhan di Bengkulu, Tak Punya Musuh Selama Kuliah
"Ketua RT sama istri dan petugas keamanan masuk ke rumah, pangil - panggil yang keluar anaknya lima tahun, katanya mama aku meninggal, papa aku meninggal, saya dengernya begitu," ucap Dita.
Ia menyebut di dalam kamar terdapat banyak darah. Ia melihat tubuh Bagus banyak darah dan luka di bagian pergelangan tangan. Namun untuk tubuh Lusi, Dita mengaku tak terlalu terlihat jelas.
Tubuh Lusi dan Bagus berdekatan. Sedang bayinya berada di sisi lain dengan posisi tengkurap.
Dita menerangkan, keduanya kerap kali terdengar cekcok atau berselisih.
Bahkan pada Rabu (11/6/2025) sekira pukul 20.30 WIB, Lusi membeli makanan padanya.
Saat mengantar, Dita melihat mata Lusi sembab, seperti habis menangis. Saat itu, Bagus juga ada di rumah. Hanya saja Dita tak berani bertanya.
"Akhir ini, dua tiga bulan terakhir sering berantem, cekcok lah bukan berantem. Tapi yang sering kedengeran suami si istri nya nangis tapi suara suaminya gak kedengeran," kata Dita.
Dita mengaku bertanya apakah suaminya main tangan. Lusi menjawab tidak, hanya saja saat suaminya lagi mabuk ia pernah ditendang.
Penulis: Cikwan Suwandi
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS - Pasutri di Karawang Bersimbah Darah, Istri Tewas, Suami Kritis, Bayi Masih Misteri
dan
Pasutri Bersimbah Darah di Karawang, Istri Tewas Diduga Dianiaya Suaminya, Ini Pengakuan Tetangga
Sumber: Tribun Jabar
Mengenal Smart Instalasi Tahanan Militer, Penjara Berteknologi AI Tempat 2 Oknum Kopassus Ditahan |
![]() |
---|
Apa Motif Pembunuhan 2 Petani yang Jasadnya Terkubur di Kebun Alpukat? Seorang Pelaku Ditangkap |
![]() |
---|
Cuaca Kota Bogor Hari Ini, 18 September 2025, Diprediksi Hujan Ringan Siang hingga Malam |
![]() |
---|
Candra Tewas Bukan Dibunuh Teman, 2 Pelaku Ternyata Baru Dikenal Korban, Motif Pembunuhan Terungkap |
![]() |
---|
Lowongan Kerja Tenaga Pendamping Koperasi Provinsi Jawa Barat, Terbuka bagi Lulusan S1 Semua Jurusan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.