Banjir di Jabodetabek
Klarifikasi Pramono Anung usai Dikritik Tinjau Banjir Jakarta Pakai Heli: Bukan untuk Gagah-gagahan
Gubernur Jakarta, Pramono Anung bicara soal dirinya dikritik karena meninjau banjir di Jakarta menaiki helikopter, sementara Presiden berjalan kaki.
"Umur berapa, kelas berapa," tanya Prabowo kepada seorang anak perempuan.
Prabowo lalu menyusuri area yang terendam banjir itu dan mendatangi rumah-rumah warga, di antaranya adalah warga yang memilih untuk tidak mengungsi.
“80 tingginya 80 kemarin (sentimeter),” kata seorang warga laki-laki kepada Prabowo.
“Sampai di situ? (ke dalam rumah)” ujar Prabowo.
“Iya, tidur pada di atas. Habis mau mengungsi ke mana, ya udah (kami) di sini saja,” ujar warga tersebut.
“Masuk semua? (airnya),” kata Prabowo.
“Masuk. Di dalam saya ganjal-ganjal, ini baru dibuka,” kata warga.
Baca juga: Soal Banjir Jakarta, Pramono: Kehidupan Jakarta Mulai Normal, Akan Ada Normalisasi Sungai Ciliwung
Wapres Gibran Tinjau Banjir di Perumahan PGP Bekasi

Mengenakan sepatu bot, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (5/3/2025).
Gibran tiba di lokasi sekira pukul 10.07 WIB, dia awalnya menemui korban banjir di tempat pengungsian Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di dekat perumahan PGP.
Dia lokasi pengungsian, Gibran sempat menyapa dan berbincang dengan warga korban banjir yang masih belum bisa kembali ke rumah.
Setelah dari lokasi pengungsian, Gibran didampingi Kepala BNPB Suharyanto dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto langsung menuju lokasi banjir Perumahan PGP.
Mengenakan setelan kemeja putih dipadukan celana dan sepatu kasual hitam, putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu menerjang lumpur yang memenuhi kawasan perumahan.
Baca juga: Pramono usai Pantau Kondisi Banjir dari Helikopter: Kehidupan Jakarta Sudah Mulai Normal Kembali
Banjir di Perumahan PGP Bekasi telah surut sejak Rabu dini hari, air yang menggenang setinggi empat meter menyisakan lumpur dan sampah.
Tak peduli kotor, Gibran terus melangkah menuju permukiman meski sepatunya makin tebal diselimuti lumpur.
Di momen ini Gibran juga menyempatkan berbincang dengan warga, bahkan dia masuk ke dalam rumah meninjau kondisi pasca terendam banjir hebat pada Selasa (4/3/2025) kemarin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.