Purnawirawan TNI Ditemukan Meninggal
Mobil Brigjen TNI Purn Hendrawan Sempat Muter-muter di Bogor, Pamit ke Keluarga Hendak ke Tangerang
Mobil purnawirawan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan berhasil ditemukan di perairan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan ditemukan meninggal dunia mengapung di Perairan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025) lalu.
Sepekan kemudian mobil yang dikendarai almarhum ditemukan tak jauh dari tempat penemuan jenazah.
Kemarin, Selasa (21/1/2025), polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan jenazah Hendrawan Ostevan.
Olah TKP melibatkan tim gabungan dari Puslabfor Bareskrim Polri dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca juga: 3 Kemungkinan Penyebab Meninggalnya Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda
Hasil Olah TKP
Dari hasil olah TKP diketahui mobil yang dikendarai Hendrawan Ostevan melaju dengan kecepatan 35 Km/jam sebelum tercebur ke laut.
"Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut adalah 35 km/jam dengan membandingkan antara jarak dan waktu pada video CCTV pada TKP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Dalam olah TKP itu, jelas Ade Ary, polisi juga mengambil titik koordinat untuk mengukur kecepatan angin pada hari kejadian.
"Pengambilan titik koordinat untuk pengecekan cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan pada saat kejadian dengan menggunakan satelit," ujar Kabid Humas.
Tak ada tanda-tanda kecelakaan
Adapun mobil tersebut tercebur ke laut di wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara dan ditemukan pada Sabtu (18/1/2025).
"Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (22/1/2025).
Saat olah TKP polisi juga melakukan pemeriksaan secara detail bagian eksterior dan interior mobil.
"Pemeriksa umum kendaraan untuk jejak/tols mark pada bumper depan dan belakang, 4 roda, 4 pintu, kaca depan, kaca kanan depan, hand break, persneling, dan setir mobil," ucap Ade Ary.
Tujuan awal ke Tangerang
Adapun jasad Brigjen TNI (purn) Hendrawan ditemukan mengapung di laut Marunda pada Jumat (10/1/2025) oleh nelayan.
Tak ada tanda bekas luka di tubuh jenazah almarhum.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, pihak keluarga menyatakan korban mulanya berangkat dari rumah menuju suatu tempat di wilayah Tangerang.
"Dari rumah, berdasarkan keterangan keluarga, (korban akan) ke Tangerang," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Marasabessy, Kamis (16/1/2025).
Mobil sempat muter-muter di Bogor
Namun dari penelusuran polisi, korban berkendara berputar-putar sampai ke Bogor.
Sebelum akhirnya mobil itu mengarah ke kawasan Marunda.
"Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini muter-muter sampai ke Bogor, ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan berakhir ke Marunda tersebut," ungkap Kasubdit Resmob.
Berdasarkan rekaman CCTV, korban mulanya terlihat mengendarai mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB.
Saat itu mobil korban masuk ke Dermaga KCN Marunda sekitar pukul 00.35 WIB.
"Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (14/1/2025).
Dari kamera CCTV, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dini hari.
Kaca Mobil Ditemukan Pecah
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengatakan mobil itu ditemukan dalam kondisi semua kacanya pecah.
"Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya, jadi seperti bumper depannya hancur," kata Desiana.
Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil itu tenggelam dengan jarak 5 meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.
Mobil berpelat nomor B 1606 LB itu tenggelam dan tertutup lumpur di lautan sedalam sekitar 6 meter itu.
Desiana menduga pecahnya kaca mobil tersebut karena benturan mobil dengan dasar laut saat terjun.
"Mungkin setelah terjatuh itu terkena benda di bawah," kata Desiana.
Jenazah Hendrawa Ostevan awalnya ditemukan oleh nelayan di sekitar laut Marunda.
Nelayan kemudian melaporkan kasus itu ke petugas Direktorat Polairud Polda Metro Jaya.
Dari situ, jenazah Hendrawan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk diautopsi dan disemayamkan, sebelum akhirnya dimakamkan keluarga.
Hasil identifikasi jenazah sementara, polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.