Jumat, 3 Oktober 2025

Mayat Dalam Koper di Tenjo

Pemutilasi Pria dalam Koper di Bogor Buang Kepala dan Kaki Korban ke Sungai

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan body part korban itu dibuang di sungai di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Ifani
Sesosok mayat laki-laki korban mutilasi ditemukan di Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Rabu (15/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DA, pelaku yang mutilasi seorang pria berinisial R, yang jasadnya disimpan di koper berwarna merah dan dibuang di kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Barat membuang kepala dan kaki korban yang dimutilasi ke sungai.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan body part korban itu dibuang di sungai di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

"Selanjutnya kaki dan kepala korban dibuang ke sungai di wilayah Tigaraksa," kata Iman kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: 5 Fakta Pria Bogor Korban Mutilasi di Dalam Koper Merah, Motif Pelaku hingga Hubungan Asmara

Saat ini, Iman mengatakan untuk bagian kepala dan kaki korban belum berhasil ditemukan.

Termasuk alat pemotong atau mesin gerinda yang digunakan untuk memutilasi korban juga belum ditemukan karena ikut dibuang di sungai tersebut.

"Potongan yang terpisah adalah kepala dan dua bagian kaki. Badan sama kepala jadi satu. Yang belum ditemukan bagian kepala dan kaki beserta alat potong gerinda itu," ucapnya.

Selain itu, Iman menjelaskan pihaknya juga mendapat laporan dari petugas tol Cikupa jika pakaian dan sprei yang digunakan dalam aksi mutilasi tersangka sudah ditemukan.

"untuk pakaian dan sprei serta alat pembungkus lainnya dibuang di tol wilayah Tol Cikupa dan sudah ditemukan," tuturnya.

Kini, DA sudah mendekam ditahanan dengan dijerat pasal 338 dan atau 340 KUHP tentang pembunuhuan atau pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal pidana seumur hidup dan atau pidana mati.

Sebelumnya, warga di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dihebohkan dengan adanya penemuan sebuah koper berwarna merah, Rabu (15/3/2023).

Polisi menyebut jasad dalam kondisi termutilasi pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di lokasi.

Saat itu, warga yang tengah berjalan kaki untuk berangkat kerja melihat koper yang sedikit terbuka tergeletak di semak-semak pinggir jalan.

"Tadi ditemukan pertama kali oleh pejalan kaki, dia mau berangkat kerja, melihat ada koper warna merah terbuka sedikit, tergeletak. Di dalamnya ada semacam daging," kata Kapolsek Tenjo Iptu FX Suyadi saat dihubungi wartawan, Rabu (15/3/2023).

Tanpa Kepala dan Kaki

Diketahui, Jasad termutilasi itu sudah dipastikan berjenis kelamin pria. Meski begitu, identitas korban hingga kini masih belum diketahui.

"Jenis kelaminnya laki-laki usia 30-40 tahun. Sudah dalam proses penyidikan, identifikasi korban dan menggali keterangan saksi serta alat bukti lainnya," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (15/3/2023).

Iman mengatakan saat ditemukan, jasad tersebut tersimpan di dalam koper tanpa kepala dan kaki.

"Iya (ditemukan tanpa kepala dan kaki)," singkatnya.

Lebih lanjut, Iman menyampaikan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim inafis juga masih dilakukan guna mengusut tuntas kasus ini.

Motif Karena Menolak Lakukan Handjob

Motif sementara karena pelaku tak mau melakukan keinginan korban untuk melakukan aksi seksual handjob sehingga terjadi pertengkaran di antara keduanya.

"Motif sementara yang kami peroleh dari keterangan tersangka, dia bertengkar karena diminta melakukan handjob oleh si korban," kata Iman.

Iman mengatakan korban dengan pelaku sudah tinggal bersama di sebuah Apartemen di kawasan Cisauk, Tangerang.

"Karena antara korban dan tersangka sudah menjalani hidup bersama empat bulan selama kurang lebih di apartemen yang sama di wilayah Cisauk, Kabupaten Tangerang," ucapnya.

Meski begitu, Iman mengatakan pihaknya masih mendalami soal hubungan keduanya apakah memiliki hubungan asmara atau tidak.

"Sementara ini untuk pendalaman ke arah sana dalam bentuk LGBT atau lainnya, kami akan lakukan pendalaman dengan menggunakan psikolog atau psikiater," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved