Senin, 6 Oktober 2025

Depo Plumpang Terbakar

Cerita Korban Kebakaran Plumpang, Kehilangan Keluarga di Tengah Upaya Menyelamatkan Diri

Jumat (3/3/2023) malam itu menjadi mencekam bagi Tia Haristiyana, 24 tahun, warga Kampung Mangga, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Editor: Johnson Simanjuntak
Mario Christian Sumampow
Selebaran informasi tentang Iqbal yang dibuat oleh pihak keluarganya. Selebaran ini disebar di sekitar kawasan kebakaran Plumpang dan beberapa rumah sakit. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat (3/3/2023) malam itu menjadi mencekam bagi Tia Haristiyana, 24 tahun, warga Kampung Mangga, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Tia kala itu bersama seorang sepupu, empat keponakan, dan tantenya. Langkah mereka beradu dalam desakan bersama warga lainnya. Mereka diliput rasa rakut yang mencekik.

Tia dan seluruh orang yang lari berhamburan ini berlomba untuk menyelamatkan diri dari kobaran si jago merah Plumpang malam itu.

Nafas sesak dan aroma bahan bakar minyak tercium di mana-mana. Hanya itu yang Tia ingat.

Sisanya, isi kepala Tia malam itu adalah upaya untuk mencari jalan keluar supaya ia dan keluarganya selamat. 

“Waktu kejadian, sepupu saya perempuan, keponakan saya empat orang yaitu Kanza, Ilyas, Ican, Iqbal, dan bude saya lagi mencari jalan keluar karena keadaan semalam itu sudah gelap sekali dan juga bau solar yang buat sesak nafas,” kata Tia saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (4/3/2023).

Namun sayang, kenyataan tidak sesuai harapan Tia malam itu. Saat berhasil mengamankan diri di tengah dentuman akibat kebakaran yang semakin membesar, Tia pun sadar jumlah keluarganya kini tidak lengkap.

Usai berhasil menyelamatkan diri, Tia kembali bertemu satu per satu anggota keluarganya. Meski ia harus menerima kondisi keluarganya yang tidak baik-baik saja karena mengalami luka bakar.

Namun di tengah pertemuan kembali dengan anggota keluarganya, sosok Iqbal, anak laki-laki berusia delapan tahun dengan kulit sawo matangnya tak kunjung tampak.

Di tengah dentuman dan warga yang berdesakan, Iqbal hilang, begitu Tia bercerita.

“Ketika mereka berdesakan dengan warga sekitar untuk mengamankan diri dan mencari jalan keluar tiba-tiba terdengar suara dentuman dari tabung pertamina,” jelas Tia.

“Pascakejadian saya dan keluarga saya yang selamat mencari sepupu, keponakan, dan bude. Alhamdulillah dipertemukan satu persatu, tapi mereka mengalami luka bakar yang sangat parah. Tapi keponakan saya yang bernama Iqbal sayangnya belum ditemukan dimana,” lanjutnya.

Ragam upaya langsung dilakukan oleh Tia dan kelurganya yang selamat. Mereka membuat selebaran yang menginformasikan ihwal kehilangan Iqbal.

Selebaran tersebut Tia sebarkan di sekitar lokaasi kejadian kebakaran. Pun rumah sakit yang menjadi tempat pelarian korban kebakaran sudah pihaknya datangin, tapi hasilnya masih nihil.

“Sampai hari ini pun dia belum ditemukan. Kami keluarga besar sudah mencari seluruh rumah sakit akan tetapi belum juga ditemukan,” tutur Tia.

Baca juga: Korban Kebakaran Depo Plumpang Bawa Putri Kecilnya Kena Luka Bakar ke Rumah Sakit Berjalan Kaki

Hingga saat tulisan ini dibuat Iqbal masih belum. Pun akibat syok, Tia masih belum bisa meningat dengan jelas bagaimana kondisi dan pakaian yang dikenakan keponakannya itu tepat sebelum mereka terpisah.

“Untuk terakhir pakaiannya saya kurang jelas karena keluarga masih kritis, jadi belum bisa ditanya,” jelasnya.

Kini hanya satu yang Tia harapkan, besar keinginannya supaya Iqbal dapat dipertemukan dengan pihak keluarga dalam kondisi selamat.

Sebelumnya, butuh waktu enam jam untuk memadamkan kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jumat (3/3/2023).

Kebakaran dahsyat di Komplek Depo Pertamina, Jalan Tanah Merah Bawah RT 12/RW 9, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terjadi pukul 20.16 WIB pada Jumat (3/3/203).

Tim pemadam kebakaran rampung menjinakkan si jago merah pada pukul 02.19 WIB, Sabtu (4/3/2023).

Terkini, dikutip dari TribunJakarta.com, jumlah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara menjadi total korban tewas 13 orang, sedangkan luka bakar 49 orang.

Data terbaru ini disampaikan Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Idrisman. 

“Jumlah korban tewas 13 orang, luka-luka itu 49 orang. Untuk korban yang meninggal itu 10 orang dewasa dan tiga anak-anak," kata Idrisman di lokasi, Sabtu. 

Namun, tidak menutup kemungkinan korban bisa bertambah seiring proses pencarian yang masih dilakukan petugas gabungan dan relawan di lokasi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved